Pertanianku – Para ahli taksonomi berbeda pendapat dalam pemberian nama resmi untuk tanaman ini. Alternatif nama yang diajukan para ahli dalam polemik tersebut yaitu Lycopersicum esculentum, Solatium lycoper-sicum, dan Lycopersicon lycopersicum. Nama Lycopersicum esculentum diajukan oleh Miller pada tahun 1768.
Tidak lama kemudian, Linnean mengajukan nama tandingan yaitu Solarium lycopersicum. Ternyata polemik ini memakan waktu yang cukup lama sebab pada tahun 1900, Karsten yang merupakan ahli taksonomi mengajukan satu nama lagi yaitu Lycopersicon lycopersicum. Akhirnya pada tahun 1983 badan lnternasional yang menangani pemberian nama ilmiah (International Code of Botanical Nomenclatur) memutuskan bahwa nama ilmiah yang resmi untuk tomat adalah Lycopersicon untuk nama genusnya dan lycopersicum untuk nama spesifiknya sehingga secara lengkapnya adalah Lycopersicon lycopersicum (L). Akan tetapi, saat ini nama yang paling popular untuk tanaman tomat adalah Lycopersicum esculentum Mill. Secara sistematika para ahli botani menglasifikasikan tanaman tomat sebagai berikut.
Klas (class) : Dicotyledoneae
Bangsa (ordo) : Tubiflorae
Suku (famili) : Solanaceae
Marga (genus) : Lycopersicon atau Lycopersicum
Jenis (spesies) : Lycopersicon lycopersicum (L) Karst atau Lycopersicum esculentum Mill
Tanaman ini berbentuk perdu atau semak dengan tinggi bisa mencapai 2 m dan berakar tunggang dengan akar samping yang menjalar ke tanah sama seperti tanaman dikotil lainnya. Termasuk tanaman setahun (annual) yang berarti umurnya hanya untuk satu kali periode panen.Tanaman ini akan mati setelah berproduksi.
Batang tomat cukup kuat walaupun tidak sekeras tanamantahunan. Warna batangnya hijau dan berbentuk persegi empat sampai bulat. Permukaan batang ditumbuhi banyak rambut halus terutama di bagian yang berwarna hijau. Di antara rambut tersebut biasanya terdapat rambut kelenjar. Pada bagian bukunya terjadi penebalan dan kadang terdapat akar pendek pada buku bagian bawah. Jika dibiarkan (tidak dipangkas), tanaman tomat akan mempunyai banyak cabang yang menyebar rata.
Daunnya mudah dikenali karena mempunyai bentuk yang khas yaitu berbentuk oval, bergerigi, dan mempunyai celah yang menyirip. Daunnya merupakan daun majemuk ganjil dengan jumlah daun antara 5—7. Daunnya berukuran sekitar 15—30 cm x 10—25 cm. Tangkai daun majemuk mempunyai panjang sekitar 3—6 cm. Umumnya di antara pasangan daun yang besar terdapat 1—2 daun kecil. Daun majemuk tersusun spiral mengelilingi batangnya.
Bunganya kecil mungil berwarna kuning cerah, biasanya berdiameter sekitar 2 cm. Di bagian bawah terdapat 5 buah kelopak bunga yang berwarna hijau. Bagian yang cukup indah yaitu mahkotanya berwarna kuning cerah dan jumlahnya sekitar 6 buah dengan ukuran sekitar 1 cm. Bunganya mempunyai 6 buah benang sari dengan kepala benang sari yang juga berwarna kuning cerah. Buah tomat yang masih muda biasanya terasa getir dan berbau tidak enak karena mengandung lycopersicin yang berupa lendir dan dikeluarkan oleh 2—9 kantung lendir.
Lycopersicin lambat laun akan hilang sendiri ketika buahnya semakin matang sehingga baunya hilang dan rasanya pun jadi enak, terasa asam manis. Warna buah yang tadinya hijau sedikit demi sedikit berubah menjadi kuning seiring dengan proses pematangan, kemudian warnanya menjadi merah ketika buahnya telah matang benar. Ukuran buahnya cukup bervariasi, dengan diameter antara 2 cm sampai 15 cm, tergantung dari varietasnya.
Varietas tomat ada beberapa macam. Penamaan varietas yang beredar di masyarakat ada dua, yaitu penamaan yang tidak resmi dan penamaan yang resmi. Penamaan yang tidak resmi diberikan berdasarkan penampakan sosok tanaman dan buah secara sekilas. Sedangkan penamaan yang resmi merupakan penamaan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Sumber: Buku Budidaya Tomat Secara Komersial