Pertanianku — Selama ini bugenvil lebih terkenal sebagai tanaman hias dengan daun penumpu yang berwarna-warni sehingga bisa menambahkan keindahan taman. Tanaman hias yang cantik ini sebenarnya bisa digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi beberapa macam penyakit, salah satunya bisul.
Daun penumpu tanaman sering dianggap sebagai bunga karena memiliki warna yang sangat bervariasi nan cantik. Padahal, bunga tanaman berwarna putih pucat, berukuran kecil, bertabung, dan benang sarinya berwarna kuning pucat.
Bunga tanaman terususun di dalam rangkaian tiga bunga yang membentuk payung disertai dengan serangkaian daun penumpu bunga.
Tanaman bugenvil merupakan perdu menjalar dan bisa tumbuh hingga mencapai 15 m. Batang tanaman berbulu halus dan memiliki duri berbentuk kait, duri tersebut digunakan oleh tanaman untuk memanjat.
Bugenvil sangat mudah ditemukan di taman-taman karena tanaman hias ini sering dijadikan tanaman merambat yang menutupi atap taman, gazebo, pagar, atau tembok.
Bagian yang bisa dimanfaatkan adalah bunga dan batang. Bagian bunga, daun, akar, dan kulit batang bugenvil mengandung saponin dan polifenol. Untuk mengobati bisul, bagian yang dimanfaatkan adalah bunga bugenvil.
Pengobatan bisul dengan bunga bugenvil sangat mudah dilakukan. Anda hanya perlu menghaluskan bunga tanaman dan menempelkannya pada bagian yang bisul.
Selain bisul, bugenvil juga bisa digunakan untuk mengatasi penyakit hepatitis dan keputihan. Bunga tanaman sering digunakan sebagai hiasan rambut agar rambut terlihat lebih indah. Bugenvil menjadi salah satu pelengkap dari upacara pemakaman masyarakat Cina dan India.
Bunga juga sering digunakan sebagai campuran untuk mandian pewangi karena dapat berkhasiat sebagai penyegar badan. Selain digunakan untuk mandi, bugenvil juga bisa membuat tubuh menjadi segar dengan cara diminum. Bunga bisa direbus dengan air hingga mendidih, lalu diminum pada pagi dan sore hari.
Hingga saat ini masih belum ditemukan literatur yang membahas efek samping dari penggunaan bunga bugenvil sebagai obat herbal. Namun, jika Anda sedang hamil atau menyusui, hindari pemakaian obat herbal ini. Sebaiknya, jangan berikan dosis yang berlebihan untuk anak-anak sebelum berkonsultasi dengan dokter atau herbalis.