Atasi Hama Tikus di Persawahan dengan Rubuha di Daerah Endemis Tikus

Pertanianku — Kementerian Pertanian terus melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan hasil panen padi yang tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengawal Gerakan Pengendalian (Gardal) di wilayah endemis tikus di Kabupaten Subang.

endemis tikus
foto: pixabay

Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Enie Taruslina, mengatakan tikus termasuk dalam Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) utama yang menyebabkan kerusakan pada tanaman padi karena bisa menghilangkan sebagian atau seluruh hasil produksi.

Hingga kini hama tikus masih menjadi masalah yang harus ditangani serius di Kabupaten Subang. Salah satu pengendalian yang bisa dilakukan adalah menggunakan burung hantu dengan membangun rubuha atau rumah burung hantu.

“Tinggi rubuha sekitar 4 meter dari permukaan tanah untuk memudahkan burung hantu mengintai buruannya dan efektif membawa hasil buruannya,” tutur Enie seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Rubuha yang dibangun harus kuat dan tidak mudah roboh. Tiangnya bisa dibuat dari beton dengan pondasi cakar ayam sehingga tidak mudah roboh jika dibangun di tanah persawahan yang lembek. Pembangunan rubuha ini terbilang efektif karena tidak membutuhkan biaya yang besar, mudah dilakukan, serta ramah lingkungan.

“Rubuha ini efektif, tidak memerlukan biaya besar, mudah dilakukan dan ramah lingkungan. Dengan pendampingan tim kami, akhirnya kelompok tani tersebut berhasil panen. Semua berkat kerja sama yang baik antara petani, dinas, petugas setempat dan juga tim POPT,” jelas Enie.

Salah seorang petugas pengamat OPT, Yadi Kusmayadi beserta timnya sudah turun ke lapangan sejak adanya serangan tikus di daerah Subang. Ia mengatakan untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) dengan melakukan kegiatan pengelolaan ekosistem sawah di daerah endemis tikus.

Kegiatan tersebut berhasil dilakukan sehingga kelompok tani yang berada di wilayah endemis tikus bisa panen dengan hasil yang optimal. Kegiatan yang dilakukan juga berkenaan dengan kegiatan penelitian tentang pengelolaan tikus yang dilakukan oleh tim. Upaya yang dilakukan tidak hanya pembangunan rubuha, ada pula pemasangan Trap Barries System dan Linier Trap Barrier System. Pengendalian tersebut dilakukan di bawah pendampingan tim hingga masa panen tiba.