Atasi Nematoda Parasit Tanaman Kopi dengan Cara Ini

Pertanianku — Tanaman kopi yang tumbuh kerdil dengan daun menguning dan berguguran bisa jadi sedang terserang nematoda parasit tanaman kopi. Hama tersebut menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat sehingga hanya menghasilkan sedikit bunga, buah-buah tumbuh secara prematur, dan banyak yang kosong.

nematoda parasit tanaman kopi
foto: pertanainku

Nematoda parasit juga dapat menyerang bagian akar serabut sehingga menyebabkan akar membusuk berubah warna menjadi cokelat atau kehitaman. Serangan nematoda yang dibiarkan begitu saja dapat menyebabkan tanaman mati.

Nematoda yang biasa menyerang tanaman kopi adalah Pratylencus coffeae dan Radophulus similis. Kedua jenis nematoda tersebut merupakan nematoda parasit yang bisa berpindah tempat sehingga Anda harus waspada dengan serangan nematoda ini.

Daur hidup nematoda P. coffeae berlangsung selama 45 hari, sedangkan untuk R. similis selama 30 hari.

Hama nematoda parasit pada tanaman kopi dapat diatasi secara kultur teknis, hayati, kimiawi, dan lain-lain.

Pengendalian secara kultur teknis

Pengendalian dilakukan dengan membuat parit sebagai barrier atau penghalang, melakukan rotasi tanaman, dan membuka lubang tanaman kopi.

Pengendalian secara hayati

Pengendalian nematoda dapat dilakukan dengan menggunakan predator, jamur, dan bakteri yang dapat memangsa nematoda tersebut.

Varietas tanaman

Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan varietas kopi yang tahan terhadap serangan nematoda, seperti kopi robusta klon BP 308, kopi ekselsa, dan klon BP 961.

Secara kimiawi

Pengendalian nematoda secara kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan nematisida yang telah disarankan. Nematisida yang mampu melawan nematoda tanaman kopi harus mengandung bahan aktif karbofuran (Curaterr 3 G) dan etoprofos (Rhocap 10 G). Dosis tiap nematisida yang digunakan adalah 35 gram per tanaman dan 25 gram per tanaman. Pemberian nematisida dapat diulang setiap tiga bulan sekali.

Pembibitan secara kimiawi

Pengendalian nematoda juga bisa dilakukan dengan pembibitan secara kimawi dengan fumigasi media bibit. Fumigasi tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan fumigant pratanam, misalnya dozomet dan natrium-metam. Sementara itu, nematisida sistemik dan kontak digunakan dengan cara disiramkan ke bibit dengan konsentrasi 1,0 persen volume larutan 250 ml/bibit. s

Penggunaan nematisida tidak boleh dilakukan secara berlebihan dan harus mengikuti anjuran yang sudah diberikan agar tidak memberikan dampak buruk.