Pertanianku — IBD atau yang lebih dikenal dengan gumboro disebabkan oleh virus golongan birnaviridae. Penularan penyakit ini sangat cepat dan dapat berakiibat fatal jika menyerang pada ayam berusia muda sekitar 2—14 minggu. Penyakit gumboro menyerang dan merusak organ kekebalan tubuh, terutama bursa fabricius yang terletak di dekat anus (dorsal anus).

Penyakit ini dapat menurunkan kekebalan tubuh ayam terhadap vaksin sehingga menyebabkan ayam mudah terserang penyakit lain yang lebih mematikan. Gejala awal yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah menurunnya nafsu makan ayam dan diikuti dengan beberapa gejala lain seperti bulu menjadi kusam, ayam lesu dan tubuh gemetaran, peradangan di sekitar dubur dan kotoran berwarna putih, ayam tampak sering mematuki bulu di sekitar anus, serta tidur dengan paruh menyentuh lantai.
Tingkat kematian ayam yang terkena gumboro sangat tinggi, bahkan bisa mencapai 100 persen. Hal ini bergantung pada tingkat keganasan, infeksi sekunder, dan umur ayam saat terserang. Ciri yang paling khas dari gumboro ini adalah terjadinya kenaikan grafik peningkatan kematian. Mulai 2—3 hari ayam terserang, lalu menurun secara cepat dengan sendirinya pada hari ke-5 atau 6.
Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk mengobati penyakit gumboro. Cara yang paling efektif untuk mengatasi penyakit ini adalah melakukan vaksin dan penyemprotan kandang dengan formalin, terutama saat kandang kosong. Hal ini akan mempermudah Anda meminimalisir penyakit gumboro karena virus gumboro mudah peka dan mati pada larutan formalin 20 persen dan kompleks yodium. Virus ini juga bisa mati pada suhu 70 derajat Celsius.
Untuk ayam yang sudah telanjur terserang penyakit gumboro, harus segera ditangani dengan cara diberi air minum yang mengandung larutan air gula sebesar 5—8 persen (50 gram/liter) sebagai sumber energi. Berikan juga vitamin C untuk mengurangi rasa stres dan paracetamol untuk menurunkan demam.
Obat-obatan tersebut sangat berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh ayam untuk menekan angka kematian. Air gula yang diberikan dapat berupa air gula pasir, gula merah, atau sorbitol. Jika ada infeksi penyakit sekunder segera diberikan obat antibakterial dan vitamin antistres.