Ayam Jantan Berkokok Pagi Hari, Ternyata Ini Faktor Penyebabnya

    Pertanianku – Sejak dulu suara ayam berkokok menjadi pertanda bahwa hari sudah fajar. Namun, apa tujuannya ayam jantan selalu berkokok pada pagi hari?

    Foto: pixabay

    Sebuah studi baru mengungkapkan bahwa ayam secara genetis diprogram untuk berkokok saat fajar menjelang. Penemuan ini sekaligus menjawab dan menjelaskan mengapa anjing menggongong dan kucing mengeong.

    Sebelumnya belum pernah diketahui apa yang membuat ayam berkokok setiap pagi. Sebagian pihak menganggap bahwa itu adalah reaksi ayam jantan terhadap lingkungannya.

    “Kukuruyuk, dikenal sebagai pertanda munculnya fajar di banyak negara. Namun belum jelas, apakah kokokan tersebut terjadi di bawah kendali jam biologis atau sebagai respons terhadap rangsangan eksternal,” terang Takashi Yoshimura dari Universitas Nagoya, yang melakukan studi tersebut.

    Guna memecahkannya ia bersama rekannya melakukan penelitian. Mereka mencoba meletakkan ayam jantan sepanjang waktu dengan pencahayaan lampu redup. Dari penelitian terungkap, tidak peduli apa yang terjadi, kenyataannya mereka tetap berkokok tepat saat fajar menjelang.

    Akhirnya, para peneliti menarik kesimpulan dari studi tersebut dan membuktikan bahwa vokalisasi masuk dalam salah satu apa yang disebut dengan ritme sirkardian.

    Ritme sirkardian adalah siklus 24 jam dalam proses fisiologis makhluk hidup, termasuk tumbuhan, hewan, jamur, dan sianobakteria. Ritme ini penting untuk menentukan pola tidur dan pola makan hewan dan manusia.

    Pasalnya, banyak tumbuhan dan manusia juga memiliki mekanisme internalisasi waktu tersebut. Itulah mengapa kita cenderung untuk melakukan aktivitas seperti makan, tidur, atau kegiatan lain di waktu yang seragam.

    Tubuh kita memiliki kesempatan untuk beradaptasi dengan hal tersebut. Oleh karena itu, seseorang yang memiliki fungsi ritme sirkardian yang baik sering dikaitkan bahwa ia memiliki kesehatan yang baik pula. Bahkan, hasil penemuan tersebut telah dipublikasikan dalam jurnal Current Biology.

    “Kita masih belum mengetahui mengapa anjing mengeluarkan suara ‘guk-guk’ dan kucing ‘meong’. Kami tertarik bahwa mekanisme ini dikontrol secara genetik dan percaya bahwa ayam telah menyuguhkan contoh yang sangat bagus,” ungkapnya.