Pertanianku — Pernahkah Anda mendengar kata bekatul? Bagi masyarakat yang berada di pedesaan mungkin tidak asing dengan kata tersebut. Bekatul adalah sisa penumbukan atau penggilingan padi yang biasa dijadikan pakan ternak. Namun ternyata, salah satu bahan pakan ternak ini memliki manfaat yang luar biasa bagi tubuh manusia.

Masyarakat pedesaan pada zaman dahulu menggunakan lesung untuk menumbuk padi sehingga bekatulnya masih menempel di bulir beras. Nasi yang masih terdapat kandungan bekatul tersebut mereka konsumsi setiap hari. Jadi, tidak heran kalau orang desa zaman dahulu tahan terhadap berbagai penyakit.
“Serat yang terkandung di bekatul itu tinggi. Jika kita mengonsumsi serat, itu bisa membantu menghambat penyerapan gula dan lemak,” kata Dr. dr. Samuel Oetoro, MS, SpGK, konsultan gizi MRCCC Siloam Hospital Semanggi seperti dikutip dari National Geographic Indonesia, Selasa (20/7/2017).
Adapun kandungan gizi dalam bekatul terdiri atas vitamin A, B1, B2, B3, B12, vitamin E, Biotin, Inositol, Piridoksin, Kolin, Asam Pantotenat, Asam Folat, dan Asam Aminobenzoat.
Bekatul diketahui dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memiliki sifat antikanker. Sayangnya, tak banyak masyarakat yang tahu tentang ini sehingga sering hanya dijadikan pakan ternak. Sebagian besar masyarakat menyamakan bekatul dengan dedak. Padahal, bekatul dan dedak itu berbeda.
Dedak adalah limbah penggilingan atau penumbukan padi yang pertama. Sementara bekatul, adalah sisa penumbukan atau penggilingan padi kedua (kulit ari beras). Saat padi digiling, kulit padi yang biasa kita kenal dengan gabah akan terpisah dari bulirnya. Butiran nasi yang biasa kita makan disebut endosperma beras.
Bekatul inilah yang merupakan lapisan yang melapisi endosperma. Bubuk bekatul umumnya berwarna cokelat muda dan memiliki rasa agak manis.
“Gamma oryzanol dalam bekatul sangat tinggi yang bisa mengendalikan kadar gula darah dan menstabilkan kolesterol. Serat yang tinggi di dalamnya juga memberi rasa kenyang lebih lama,” papar Samuel.
Mengonsumsi bekatul bisa dilakukan dengan cara ditambahkan tepung terigu untuk pembuatan roti manis, roti kering, bolu kukus, kulit dadar gulung, dan makanan lain yang menggunakan terigu.
Bekatul juga dapat dicampurkan dalam tepung beras yang akan diolah menjadi beragam makanan lezat seperti kue cucur. Atau, Anda bisa mencampurkan bekatul ke dalam sup, bubur kacang hijau, susu cokelat, dan santan kelapa.