Pertanianku — Bahan pakan untuk semut rangrang sebenarnya tidak sulit dan jumlah yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Berikut ini beberapa jenis bahan pakan ternak kroto yang bisa Anda berikan pada semut rangrang.

Jangkrik
Jangkrik merupakan serangga yang sangat mudah untuk ditemui di Indonesia dan merupakan serangga omnivora. Jangkrik mengandung zat gizi yang berguna sehingga sering kali digunakan sebagai pakan ternak kroto. Kandungan protein yang tinggi membuat jangkrik sering dijadikan sebagai bahan pakan binatang ternak.
Dalam budidaya kroto, jangkrik dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif selain ulat hongkong. Semut akan menghisap cairan tubuh jangkrik dan kemudian meninggalkan sisa tubuh jangkrik yang sudah kering. Jangkrik sangat mudah untuk dijumpai, baik dari alam maupun jangkrik yang dijual di toko peternakan. Harganya pun terbilang cukup terjangkau sehingga tidak memberatkan biaya pakan.
Ulat hongkong
Ulat hongkong merupakan serangga Tenebrio molitor yang memiliki beberapa siklus kehidupan atau bermetamorfosis. Ulat hongkong berukuran tubuh dewasa mencapai 33 mm dengan diameter 3 mm. Ulat hongkong sering kali digunakan sebagai pakan untuk burung hias dan satwa eksotik lainnya karena kandungan gizinya yang tinggi.
Ulat hongkong mengandung protein kasar hingga 48 persen, lemak kasar 40 persen, abu hingga 3 persen, dan kadar air mencapai 57 persen. Ulat hongkong pun sudah ada yang diolah dalam bentuk kemasan kaleng dengan kandungan gizinya yang masih tinggi. Ulat hongkong sangat mudah ditemukan di toko penjual pakan burung dan pakan ternak lainnya.
Selain jadi bahan pakan, ulat hongkong sering kali dijadikan sebagai suplemen hewan ternak, baik yang masih dalam bentuk hidup maupun yang sudah berbentuk pelet. Semut rangrang pun menyukai ulat hongkong. Akan lebih menguntungkan jika peternak kroto juga beternak ulat hongkong skala kecil, minimal hanya untuk memenuhi kebutuhan pakan semut.
Gula
Semut rangrang membutuhkan sumber karbohidrat yang bisa didapatkan dari 1 sendok makan gula pasir. Gula pasir tersebut dilarutkan ke dalam 200 ml air. Larutan tersebut akan habis dalam waktu 2—3 hari, bergantung pada banyaknya koloni semut dalam satu media.
Usahakan pasokan pakan selalu tersedia di dalam kandang karena semut akan saling menjatuhkan satu sama lain saat pasokan pakan kurang. Saat saling menjatuhkan, kemungkinan besar semut yang jatuh akan mati dan menjadi bahan makanan bagi semut yang lain.