Bailey, Anjing yang Akan Memerangi Perdagangan Satwa Liar di Indonesia

Pertanianku — Di Indonesia, penyelundupan satwa liar adalah kasus terbanyak kedua setelah narkoba. Penyelundupan itu tentunya berakhir dengan perdagangan terhadap satwa liar tersebut. Untuk itu, Jakarta Animal Aid Network (JAAN) menginisiasi Unit Perlindungan Satwa K9 yang dipimpin oleh anjing Cocker Spaniel bernama Bailey.

Bailey
Foto: Pertanianku

Bailey adalah anjing pertama yang dilatih untuk mendeteksi primata yang diselundupkan. Anjing Cocker Spaniel ini telah dilatih sejak September 2017 di Scent Imprint for Dogs Centre di Belanda. Pelatihan dilakukan dengan bantuan contoh spesies satwa liar Indonesia yang berbeda dari tiga kebun binatang di Belanda.

Bailey akan memulai “kariernya” di Indonesia bersama Kepolisian Republik Indonesia, di bawah pengawasan dan bimbingan JAAN terhitung mulai Februari 2018.

Scent Imprint for Dogs sendiri merupakan pusat pelatihan anjing K9 dan layanan yang berpusat di Belanda juga Atlanta, Amerika Serikat. Tempat ini memiliki anjing yang melawan perdagangan gading di Afrika. Selain itu, terdapat pula anjing lainnya di seluruh dunia dengan mengetahui standar dan profesionalisme hewan yang baik.

Sementara itu, JAAN adalah organisasi nonpemerintah yang didirikan untuk melindungi satwa liar Indonesia. JAAN menerima pendanaan dan dukungan dari masyarakat, LSM, dan pihak terkait lainnya. Organisasi ini juga bekerja sama dengan masyarakat dan pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan satwa dari eksploitasi dengan jaringan yang sangat luas, baik dalam skala nasional maupun internasional.

Pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Femke Den Haas mengatakan, kasus perdagangan satwa liar harus segera diselesaikan dari akarnya. Di mana, sumber perdagangan itu terletak di Pulau Sumatera. Maka ia menilai, timnya perlu datang ke lokasi di mana sumber perdagangan satwa liar itu berlangsung.

Dengan dibentuknya unit K9 ini, diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan tersebut. Bailey nantinya akan memimpin unit K9 dalam memerangi perdagangan satwa liar di Indonesia.

“Bailey sudah dilatih oleh pakarnya. Melatih Bailey cukup dengan diberikan motivasi. Misalnya, saat dia sudah melaksanakan tugas dengan benar, maka pengasuhnya akan memberi imbalan. Jadi, Bailey selalu bisa menuntaskan pekerjaannya dengan senang hati,” ujar Wesley Visscher, salah satu anggota JAAN pada acara konferensi pers di Kedutaan Besar Kerajaan Belanda, Rabu (28/2).