Pertanianku — Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kembali melakukan upaya untuk memenuhi kebutuhan daging ayam lokal yang lezat serta bergizi dengan meningkatkan produktivitas ayam lokal. Upaya tersebut dilakukan dengan menyeleksi dan persilangan yang terencana sehingga membentuk galur murni ayam sensi 1 Agrinak.
Upaya perkawinan silang ini akan membentuk galur unggul ayam lokal pedaging yang dibutuhkan untuk memenuhi pengembangan ayam lokal secara nasional. Hal ini sebenarnya mudah dilakukan mengingat Indonesia kaya akan sumber daya genetik seperti ayam lokal ataupun ayam pendatang yang tersebar di seluruh penjuru Nusantara.
Kini, tak hanya ayam ras yang menjadi favorit bagi masyarakat Indonesia. Rasa serta kandungan daging ayam lokal juga sangat disukai sehingga permintaan komoditas ayam lokal selalu mengalami perkembangan yang cepat. Hal tersebutlah yang mendasari upaya Balitbangtan menciptakan galur ayam sensi 1 Agrinak.
Dilansir dari Kementerian Pertanian Badan Litbang Pertanian, ayam sensi 1 Agrinak ini dibangun dari kakek (grand parent stock/GPs) dan tetua (parent stock/PS) untuk menghasilkan DOC ayam lokal asli digunakan sebagai bakalan ayam lokal potong niaga yang unggul karena memiliki tingkat pertumbuhan serta efisiensi yang tinggi. Di samping itu, memili keunggulan ras dan tekstur daging yang sangat khas ayam lokal asli Indonesia.
Ayam ini dibentuk dari sumber daya genetik atau diverse line rumpun ayam Sentul yang berasal dari daerah Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Individu yang akan digunakan berumur 70 hari dan harus diseleksi terlebih dahulu.
Kriteria indukan yang bisa dikawinsilangkan adalah yang memiliki warna bulu abu untuk menciptakan subgalur sensi abu dan berwarna putik bercak hitam untuk menciptakan galur sensi pucak. Induk juga memiliki jengger berbentuk pea dan bobot hidup ayam jantan 25 persen.
Galur ayam sensi 1 Agrinak ini memiliki keunikan dari warna bulu yang merupakan kombinasi dari abu dan pucak serta postur tubuh yang beragam. Keunggulan yang dimiliki oleh ayam jenis ini adalah bobot hidup yang mencapai 800—1.000 gram/ekor pada umur 70 hari. Produksi telur rata-rata dari ayam galur terbaru ini bisa mencapai 39,92 persen pada umur 65 minggu.