Pertanianku — Stunting masih menjadi masalah di Indonesia, hingga kini permasalahan tersebut menjadi prioritas nasional yang masih terus diupayakan solusinya. Permasalahan stunting sangat penting karena berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia generasi penerus bangsa. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) mengembangkan VUB padi biofortifikasi Inpari IR Nutri Zinc untuk mengatasi stunting di 9 provinsi.

Kandungan Zn pada varietas ini lebih banyak 6 persen dari padi Ciherang. Sebagian besar masalah stunting diakibatkan oleh kekurangan gizi Zn. Oleh karena itu, varietas yang sudah dirilis sejak 2019 menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting.
Kepala Balitbangtan Dr. Fadjry Djufry mengatakan Inpari IR Nutri Zinc akan ditargetkan ditanam pada lahan seluas 10.000 hektare yang tersebar di 9 provinsi. Provinsi tersebut adalah Riau, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Gorontalo, Nusa Tenggara Barat, Maluku, dan Papua.
Balitbangtan melalui Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) dan Dinas Pertanian terkait di sembilan provinsi sedang memproduksi benih Inpari IR Nutri Zinc untuk memenuhi kebutuhan target yang sudah ditetapkan.
“Selanjutnya, varietas Inpari IR Nutri Zinc mulai pula ditanam oleh petani atau kelompok tani terpilih di sembilan provinsi tersebut dengan pengawalan dari dinas pertanian kabupaten, provinsi, dan Direktorat Serelia Kementerian Pertanian,” tutur Fajdry seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.
Program penanaman varietas ini direncanakan akan dilakukan secara bertahap, yaitu meningkat menjadi 50.000 hektare pada 2021 dan 200.000 hektare pada 2024 dengan penyebaran yang lebih luas lagi ke berbagai provinsi di Indonesia.
Untuk keberhasilan program ini, Balitbangtan bekerja sama dengan beberapa lembaga lain seperti Bappenas, Kementerian Pertanian, Pemerintah Daerah, Bulog, dan pihak-pihak penting lainnya yang terlibat dalam program ini.
Inpari IR Nutri Zinc sudah ditanam di beberapa daerah di Jawa Barat, hasil panennya diserap oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) melalui program Beras untuk Keluarga Sejahtera (Rastrat), program pembagian beras untuk ibu hamil di Sukabumi, dan diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19 di Kabupaten Purwakarta.
Upaya lain yang sudah dilakukan adalah sosialisasi beras Inpari IR Nutri Zinc kepada masyarakat secara daring. Sosialisasi tersebut dilakukan oleh Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi).