Pertanianku — Durian menjadi salah satu buah yang bernilai ekonomis tinggi serta tidak pernah sepi pembeli. Oleh karena itu, berkebun durian masih menjadi bidang usaha yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan secara optimal. Di Indonesia, dapat ditemukan berbagai macam jenis durian, ada durian lokal dan durian impor. Kualitas durian lokal Indonesia tidak kalah dari durian impor.

Sumber daya genetik (SDG) durian lokal terkenal asal Kepulauan Riau yang sedang dilestarikan oleh Balitbangtan (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian) adalah durian daun. Namun, ternyata masih banyak SDG durian lokal asal Kepulauan Riau yang belum terdaftar dan dilestarikan secara optimal. Dengan begitu, pemanfaatannya pun masih sangat terbatas.
Kurangnya sistem pelestarian berbagai jenis durian lokal akan menimbulkan dampak buruk berupa punahnya beberapa plasma nutfah karena kegiatan penebangan pohon durian. Penebangan pohon biasanya dilaukan untuk mengonversi lahan perkebunan menjadi pemukiman, perkebunan kelapa sawit, infrastruktur, dan lain-lain.
Kabupaten Karimun dan Bintan menjadi lokasi yang dipilih untuk melakukan identifikasi dan karakteristik sentra tanaman durian. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) yang berada di bawah Balitbangtan Provinsi Kepulauan Riau menetapkan dua kabupaten tersebut dengan metode purposive sampling. Hasilnya, dua daerah tersebut ditetapkan sebagai sentra tanaman durian di Kepulauan Riau.
BPTP sudah melakukan upaya pelestarian SDG durian lokal di Kepulauan Riau sejak 2016. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi dan melestarikan keberadaan SDG yang berada di Kepulauan Riau. Pasalnya, provinsi ini memiliki beberapa plasma nutfah durian yang sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara dari Malaysia dan Singapura.
Selain itu, upaya pelestarian dilakukan untuk memperbaiki proses atau pemuliaan varietas durian di masa depan. Dengan begitu, produksi dapat terus berjalan secara kontinu dan tidak ada varietas yang punah.
Identifikasi yang dilaksanakan oleh BPTP Balitbangtan Kepulauan Riau pada durian lokal yang belum teridentifikasi dilakukan dengan mengamati warna kulit buat, bentuk buah, warna daging buah, bobot total, berat daging buah, tekstur daging buah, ukuran biji, panjang tangkai dan duri buah, tebal kulit, serta uji organoleptic untuk menilai dari sisi serta aroma buah.
Sebagian hasil identifikasi yang sudah berhasil dilakukan pada durian lokal di Bintan dan Karimun sudah didaftarkan ke Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTP). Jenis durian lokal di Bintan tersebut, antara lain durian susu, durian tembaga, durian kuning, dan durian daun. Sementara itu, yang berasal dari Karimun adalah durian kucing tidur, durian maspound, durian XO, dan durian D24.