Balitbangtan Membagikan 11 Kunci Budidaya Produksi Jagung Meningkat

Pertanianku — Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Ir. I Putu Wardana, M.Sc. menyebutkan ada 11 kunci utama dalam keberhasilan budidaya jagung dengan tingkat produksi tinggi.

budidaya jagung
foto: pertanianku

Dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id, sebelas kunci utama tersebut adalah penggunaan VUB jagung hibrida/komposit dengan potensi hasil tinggi, penggunaan benih bermutu/berlabel, sistem tanam dilakukan dengan populasi optimal 66—75 ribu, melakukan pemupukan yang berimbang berdasarkan status hara tanah, melakukan persiapan lahan yang baik, memberikan bahan organik, pengelolaan air yang baik (saluran irigasi dan drainase), pembumbunan, mengendalikan gulma (penyiangan), pengendalian hama dan penyakit terpadu, serta panen tepat waktu.

Putu Wardana menyampaikan kesebelas kunci tersebut pada bimbingan teknis mengenai Pengelolan Tanaman Terpadu Jagung Produktivitas Tinggi di Desa Cicurug, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka.

Menurutnya kesebelas aspek tersebut merupakan modal dasar yang harus dilakukan oleh petani dalam budidaya jagung jika ingin mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Tentunya, hasil yang tinggi merupakan impian para petani agar keuntungan yang didapatkan juga lebih tinggi.

Mengenai VUB, Balitbangtan sendiri telah merilis beberapa varietas seperti Nasa 29, JH 37, JH 29, HJ 21, Srikandi Ungu 1, Pulut URI 1, Pulut URI 2, dan Pulut URI 3 H.

Selain itu, sistem tanam legowo jagung dan pupuk hayati Agrimeth juga diperlukan untuk melengkapi paket teknologi dalam budidaya jagung.

Sistem jajar legowo yang direkomendasikan adalah legowo 2:1 dengan jarak tanam (40—90 cm) × 20 cm dan (50—80 cm) × 20 cm dan 1 tanaman untuk satu lubang tanam. Sementara itu, pupuk hayati Agrimeth perlu ditambahkan saat tanam dan perlu dikombinasikan dengan pupuk organik.

Pupuk Agrimeth memegang peranan penting dalam menyediakan hara bagi tanaman, meningkatkan efisiensi pemupukan, serta meningkatkan kesuburan tanah karena mengandung bakteri penambat N, pelarut P, penghasil fitohormon, dan perombak bahan organik.