Balitbangtan Rilis Varietas Kedelai Unggul untuk Meningkatkan Produksi Kedelai Dalam Negeri

Pertanianku — Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produksi kedelai dalam negeri. Berbagai cara sedang dilakukan, salah satunya dengan mengembangkan varietas kedelai dengan tingkat produktivitas yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar.

varietas kedelai
foto: Pertanianku

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) melalui Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) telah melepas beberapa varietas kedelai unggulan. Sebagian besar varietas unggulan yang digunakan petani di Indonesia merupakan hasil penelitian dari Balitkabi.

“Balitkabi sebagai salah satu UPT Balitbangtan telah berperan penting dalam program strategis Kementerian Pertanian. Ambil contoh misalnya varietas unggul, 94 persen varietas unggul kedelai yang digunakan saat ini adalah hasil karya peneliti Balitkabi,” papar Dr. Fadjry Djufry seperti dikutip dari laman litbang.pertanian.go.id.

Sejak awal 2021, Balitkabi bekerja sama dengan PT Dwitunggal Nusa Mandiri (DNM) dalam upaya penyediaan benih kedelai untuk dikembangkan di Sulawesi Utara. Saat ini di daerah tersebut sedang melakukan uji coba penanaman varietas kedelai Detap 1 dan Devon 1 di Desa Tontalete, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

Benih-benih kedelai tersebut sudah menunjukkan pertumbuhan yang bagus sehingga berpeluang untuk dikembangkan dalam skala yang lebih luas lagi.

Upaya penanaman varietas kedelai unggul juga akan dilakukan oleh Balitkabi di Desa Binangun, Kabupaten Blitar. Balitkabi akan bekerja sama dengan kelompok tani Karya Tani untuk mengembangkan varietas Dega 1 dan Anjasmoro. Pada awal Februari lalu, varietas Dega 1 sudah mulai menunjukkan pertumbuhan dan sudah membentuk polong, sedangkan varietas Anjasmoro sudah memasuki fase pembentukan bunga.

Pengembangan hasil teknologi Balitbangtan melalui kolaborasi merupakan arahan langsug dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Mentan ingin pertanian Indonesia bisa maju dengan kerja sama yang terjalin di antara berbagai pihak.

“Pertanian membutuhkan kerja sama. Tidak ada pertanian yang bisa hidup sendiri, dia butuhkan kemitraan, dia butuhkan kerja sama, dia butuhkan dari hulu ke hilir,” ungkap Syahrul.

Varietas unggul kedelai yang sudah dihasilkan diharapkan mampu digunakan oleh petani dan industri pengolah kedelai di Indonesia sehingga bisa memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi kedelai lokal.