Bangga! Merauke Ekspor Beras Ke Mancanegara Lagi

Pertanianku — Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah Kabupaten Merauke bersinergi tingkatkan ekspor nonmigas, terutama untuk komoditas pertanian yang potensial. Dengan bangga, Merauke ekspor beras ke mancanegara lagi, yakni Papua Nugini sebanyak 12 ton. Selain itu, ada juga ekspor plywood sebanyak 6.126 m3 tujuan Oman dan UEA.

Merauke ekspor beras ke mancanegara
Foto: Pixabay

Kepala Balai Besar Uji Standar Karantina Pertanan (Barantan), Sriyanto menyampaikan bahwa Merauke adalah salah satu lumbung padi di tanah cendrawasih.

“Diawali saat Pak Mentan ekapor perdana beras ke Papua Nugini pada 2017, produksi padi di Merauke terus meningkat,” kata Sriyanto.

Ia menuturkan, tanah yang sangat subur di Merauke memang sudah seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mencari nilai tambah bagi petani. Berdasarkan data yang tercatat di Barantan, selain padi, Merauke juga memiliki produk unggulan ekspor di antaranya gambir, kopra, dan gaharu.

Potensi tersebut pada 2018 tercatat sebesar 2.646,15 ton atau senilai Rp66 M untuk komoditas gambir. Untuk kopra, pada triwulan pertama 2019, tercatat 89 ton dengan nilai Rp3,1 M. Sementara, ekspor gaharu pada triwulan pertama juga tercatat sebanyak 6,9 ton dengan nilai ekonomi sebesar Rp2 M.

Secara keseluruhan, Provinsi Papua sendiri punya banyak potensi komoditas pertanian yang dapat optimalkan. Menurut data Kementan, pada 2018 Provinsi Papua telah melakukan ekspor komoditas pertanian dengan nilai 8.200.925,6 USD atau sekitar Rp114,81 M.

Komoditas pertanian itu terdiri atas komoditas unggulan seperti kelapa sawit, gandum, biji moster, susu, kacang mede, lemak, pakan hewan, gula tebu, kakao, dan kedelai. Bahkan, komoditas tomat, cabai, jagung dan umbi kayu pun diekspor hingga mancanegara.

Sriyanto mengatakan, acara pelepasan ekspor tersebut ditujukan agar masyarakat dan instansi terkait mengetahui potensi yang ada di daerahnya dan diharapkan bisa saling bahu-membahu mengangkat potensi tersebut.

Barantan lewat program Agro Gemilang (Ayo Galakkan Ekspor Generasi Milenial Bangsa) juga menurutnya bisa membantu para calon eksportir agar dapat menyiapkan komoditasnya sesuai persyaratan SPS (sanitary dan phytosanitary) dari negara tujuan.

“Para calon eksportir dapat mengikuti berbagai pelatihan menyiapkan komoditas yang sesuai dengan persyaratan negara tujuan,” jelasnya.