Bantul, Sentra Penghasil Benih Bawang Merah

Pertanianku — Bantul memiliki potensi agriklimat yang mendukung untuk pengembangan komoditas bawang merah. Bawang merah yang dibudidayakan di Bantul ditanam di atas lahan berpasir, seperti lahan perkebunan yang terletak di Kabupaten Bantul dan Kabupaten Kulonprogo.

bawang merah
foto: Pertanianku

Varietas yang disukai oleh petani di Bantul adalah crok kuning dan tajuk. Varietas bawang merah crok kuning merupakan varietas lokal Bantul dengan keunggulan daya adaptasi yang baik di dataran rendah. Varietas crok kuning juga memiliki tingkat produktivitas yang tinggi dengan hasil umbi yang besar.

Sementara itu, varietas tajuk disukai oleh petani karena bisa beradaptasi dengan baik saat musim kemarau. Umbi bawang varietas tajuk beraroma sangat kuat dan berbentuk bulat. Salah satu kelompok tani (Poktan) yang menanam varietas crok kuning dan tajuk adalah Poktan Ngudi Makmur yang berada di Dusun Samiran, Kretek, Bantul. Poktan tersebut beranggotakan 90 orang, para anggotanya rutin mendapatkan pendampingan agar bisa bertani dengan baik.

“Produksi benih bawang merah yang diusahakan kelompok tani ini yakni varietas tajuk dan crok kuning. Dua varietas tersebut yang paling banyak diminati oleh petani karena produktivitasnya tinggi,” ujar Sujito, Ketua Kelompok Tani Ngudi Makmur seperti dilansir dari laman pertanian.go.id.

Bawang merah dibudidayakan di Kecamatan Kretek dan Sanden. Kedua kecamatan tersebut memang merupakan daerah budidaya bawang merah.

Dalam setahun terdapat dua kali musim bawang merah. Pada musim panen pertama, umbi yang dipanen berupa umbi basah sebanyak 12—14 ton untuk varietas crok kuning dan tajuk. Sementara itu, pada musim panen kedua bisa menghasilkan umbi basah sekitar 20—22 ton.

Sayangnya, hingga saat ini petani masih kesulitan mendapatkan benih, khususnya untuk benih bawang merah varietas tajuk yang harus didatangkan dari Nganjuk. Solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah mengembangkan benih secara mandiri agar produksi bisa terus berlanjut.

“Walaupun varietas crok kuning dan tajuk banyak digemari oleh petani, petani terkadang masih kesulitan mendapatkan benihnya dikarenakan penanaman bawang merah tidak bisa off-season. Benih harus didatangkan dari luar daerah seperti Nganjuk. Harapannya ke depan, petani mengembangkan sendiri benihnya untuk dapat disisakan sebagai bahan tanam di musim selanjutnya,” papar Kadiso, Pembina Poktan Ngudi Makmur.