Barang Bekas yang Bisa Digunakan untuk Membuat Instalasi Hidroponik

Pertanianku — Bertanam dengan sistem hidroponik memang lebih efektif dilakukan menggunakan pot karena lebih mudah dipindah-pindah untuk ditempatkan di mana saja. Namun, Anda juga bisa membuat instalasi hidroponik dari berbagai jenis barang bekas yang masih bisa dipakai. Berikut ini barang bekas yang bisa dimodifikasi menjadi instalasi hidroponik.

instalasi hidroponik
foto: pertanianku

Bak bekas wastafel

Salah satu bahan yang murah dan menarik untuk dijadikan wadah instalasi adalah bak bekas wastafel pencuci piring. Wastafel bekas ini dapat dirancang sebagai pot pengganti dengan diberi tambahan konstruksi sederhana. Bak dipisah menjadi dua bagian menggunakan kawat kasa. Kawat kasa dapat diatur pada seperempat bak dari permukaan atas. Pembagian ruangan ini digunakan unntuk penempatan larutan dan media tanam.

Pada bagian bawah digunakan untuk mengisi air yang sudah dicampur dengan larutan nutrien. Pengisian air nutrien sebaiknya jangan dilakukan hingga menyentuh kawat kasa, agar terdapat sedikit ruangan untuk oksigen. Selanjutnya, pada bagian atas diperuntukkan untuk tanaman dan media tanam.

Langkah menanam diawali dengan memasukkan air atau larutan nutrien. Selanjutnya, letakkan tanaman yang sudah dibersihkan bagian akarnya ke dalam wadah. Akar-akar tanaman akan menyebar dan menyusup ke bawah bagian larutan nutrien. Setelah itu, masukkan media tanam agar tanaman tegak berdiri. Larutan mineral tanaman tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung karena dapat merusak keseimbangan nutrien.

Instalasi ini cocok digunakan untuk proses penanaman yang diberikan sinar buatan, agar tanaman tetap dapat tumbuh tetapi tidak dengan sinar matahari langsung.

Panci plastik

Modifikasi dari panci plastik terbilang sangat sederhana dan menarik. Anda bisa memanfaatkan kayu bekas yang dirakit menjadi meja kecil sederhana sebagai tempat panci plastik. Tepat pada bagian tengah meja dilubangi untuk mengalirkan air dari panci. Panci plastik yang digunakan sebagai wadah atau pot tanaman memiliki kedalaman 16—18 cm agar mampu menampung media tanam. Pada bagian dasar panci dibuat lubang kecil untuk mengalirkan larutan yang berlebih.

Larutan tersebut diberikan dengan cara disiram. Larutan tersebut akan mengalir melalui akar tanaman dan selanjutnya akan menetes pada bagian bawah pot. Berikan wadah di bawah lubang meja untuk menampung larutan tersebut.