Pertanianku — Di tengah wabah pandemi Covid-19 Indonesia mengalami kelangkaan beberapa komoditas bahan pangan yang cukup penting seperti gula dan bawang putih. Pemerintah terus mengupayakan untuk menyediakan komoditas tersebut agar harga dan persediaannya seimbang. Bawang putih asal Temangung menyumbang sebanyak 27,31 persen dari produksi nasional.

Pada 2019 Kabupaten Temanggung dapat memproduksi bawang ini hingga mencapai 88.817 ton dari lahan panen seluas 12.280 hektare. Bawang lokal ini digadang-gadang bisa menjadi produk unggulan dan disukai masyarakat seperti bawang impor.
“Bawang putih kita memang berbeda dengan bawang putih impor. Agak kecil memang tapi aromanya lebih sedap, lebih tajam, lebih kuat dibandingkan yang ada. Oleh karena itu, kembangkan terus,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Kabupaten Temanggung tidak hanya memproduksi bawang putih, para petani juga memproduksi bawang merah, cabai kering, dan tembakau dalam jumlah yang cukup banyak. Kabupaten Temanggung diharapkan bisa menjadi daerah penyangga kebutuhan bawang secara nasional mengingat hasil panen yang cukup memuaskan.
“Kurang lebih 3 ribu hektare. Kelompok tani dan masyarakat sudah maksimal. Temanggung ternyata bukan hanya bawang putih, tapi juga ada bawang merah, cabai keriting, bahkan tembakau cukup banyak di sini. Kita berharap, ini (Temanggung) menjadi penyangga nasional di bidang bawang putih. Tadi kita sudah panen dan hasilnya sungguh menggembirakan,” papar Syahrul.
Panen kali ini yang berlangsung di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung, dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kebutuhan bawang putih dalam negeri sebesar 500 ribu ton per tahun atau setara 47 sampai 48 ribu ton per bulan. Namun, produksi dalam negeri masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan tersebut sehingga pemerintah masih membutuhkan pasokan dari luar negeri atau impor untuk memenuhi seluruh kebutuhan.
Bupati Temanggung H. Muhammad Al Khadziq menyebutkan, perkebunan bawang di Temanggung seluas 3 ribu hektare dan setengah biaya produksi dibiayai oleh APBN melalui Kementan. Hal ini bertujuan untuk menggenjot produksi bawang putih dalam negeri.
Untuk mengatasi peristiwa kelangkaan komoditas ini, Kementan akan bekerja sama dengan beberapa institusi terkait, seperti pemerintah daerah.