Pertanianku — Indonesia memiliki varietas bawang putih unggulan yang tidak kalah bagus dan sudah mampu bersaing dengan bawang putih impor, varietas tersebut adalah bawang putih lumbu hijau. Varietas bawang putih ini sudah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 894/Kpts/TP.240/11/1984.

Tanaman bawang putih lumbu hijau dapat tumbuh hingga setinggi 63—75 cm dengan jumlah helai daun per tanaman sekitar 7—9 helai. Varietas ini berbentuk tanaman berserak (roset). Umbi bawang dapat mengalami susut bobot umbi dari basah ke kering sekitar 43 persen. Bau dan aroma yang dikeluarkan oleh umbi bawang unggulan ini relatif kuat.
Umbi lumbu hijau berbentuk bulat telur, pada bagian ujung meruncing, dan pada bagian dasar datar rata. Umbi berwarna putih keunguan. Dalam satu siung umbi terdapat sekitar 13—20 buah. Panjang siung umbi dapat mencapai 2,1 cm dan lebar sekitar 1,1—1,2 cm. Warna siung umbi sama seperti warna umbi, yakni putih keunguan.
Varietas lokal unggulan ini sudah bisa dipanen setelah berumur 118 hari dan produktivitasnya mencapai 28—33 ton/hektare dalam bentuk panen segar dengan daun. Tanaman sudah mampu menghaslkan siung saat berumur 90 hari setelah tanam (HST). Keunggulan ini jarang dijumpai pada varietas bawang putih impor. Petani yang sudah menanam varietas unggulan ini mengakui bahwa kualitas bawang putih lokal ini tidak kalah bagus dari bawang putih impor.
Umbi yang dihasilkan oleh varietas bawang putih lumbu hijau terbilang lebih besar dibanding bawang putih impor. Umbi bawang putih ini berdiameter 31,5—54,7 mm, sedangkan umbi bawang putih impor berukuran 14,6—34,2 mm.
Hasil inovasi berupa varietas bawang putih unggulan ini sudah bisa ditanam oleh petani di dataran tinggi. Dengan begitu, varietas tersebut dapat menjadi salah satu solusi untuk mendukung keberhasilan program nasional tentang swasembada bawang putih.
Keragaan bawang putih varietas nasional terbilang jauh lebih unggul dengan kisaran panjang tanaman mencapai 70—74 cm. Sementara itu, varietas bawang putih impor hanya sebesar 45—48 cm. Hal tersebut menandakan bahwa pengembangan bawang putih varietas lokal masih cukup terbuka dan menjanjikan.
Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah menjaga kualitas benih agar petani dapat mendapatkan hasil panen yang berkualitas sehingga kejayaan bawang putih varietas asli Indonesia bisa didapatkan kembali.