Pertanianku – Pengadaan bibit sangat penting untuk melakukan budi daya jahe, terutama sebagai jaminan kontinuitas. Bibit yang tidak baik akan menghasilkan produk jahe yang tidak baik pula. Dengan demikian, perlu dicari tahu tentang pengadaan bibit yang betul-betul baik kualitasnya. Pengadaan bibit bisa dilakukan dengan beberapa cara. Beberapa di antaranya adalah dengan membeli, mencari/mengusahakan sendiri, dan menerima bibit yang sudah jadi.
a. Memesan/membeli
Bibit jahe dapat diadakan dengan cara membeli atau memesan. Untuk itu, petani harus jeli melihat kualitas dari bibit tersebut. Pemesanan atau pembelian membutuhkan tenggang waktu, terutama untuk bibit semai. Oleh karena itu, petani harus menghitung waktu yang tepat antara lama pemesanan dengan persiapan penanaman.
b. Menerima jadi
Untuk para petani yang telah menjalin kerja sama dengan perusahaan, biasanya para petani mendapatkan bibit yang sudah jadi. Sistem bisnis seperti ini biasanya terjalin dengan program kemitraan. Dengan demikian, para petani jahe tidak perlu repot untuk mengadakan bibitnya.
c. Mengusahakan sendiri
Sebagian besar petani jahe mengupayakan bibit melalui cara mereka sendiri, yaitu membuat bibit sendiri. Bibit bisa mereka dapatkan langsung melalui panen atau disemai terlebih dahulu. Jadi, rimpang yang akan dijadikan bibit diseleksi sehingga memiliki kualitas baik sebagai bibit.
Untuk penyemaian bibit, para petani melakukan penyemaian dari bibit yang sudah dipanen. Selain itu, para petani dituntut harus memiliki keahlian dan menyediakan tempat untuk melakukan penyemaian.
Sumber: Buku Jahe