Pertanianku – Tambak yang sudah pernah digunakan akan menurun kualitas fungsinya. Hal tersebut bisa disebabkan oleh adanya penumpukan pasir atau tanah. Bisa juga adanya penumpukan kelekap yang berlebihan. Organisme-organisme yang ada juga tidak semuanya menguntungkan untuk budi daya bandeng sehingga lebih baik dimusnahkan terlebih dahulu sebelum dilakukan penebaran benih. Oleh karena itu, kegiatan pengeringan harus dilakukan. Pengeringan tambak bertujuan untuk meningkatkan kembali kualitas fungsi dari tambak dan mematikan oranisme-organisme yang mengganggu sehingga hasil panen yang diperoleh bisa optimal seperti pada pemanenan sebelumnya. Beberapa faktor yang menyebabkan penurunan fungsi tambak sebagai berikut.
a) Adanya senyawa beracun, seperti sulfida, yang tertinggal dalam tambak akibat proses pembusukan kotoran selama pelataran atau dasar tambak terendam air.
b) Kejenuhan dasar tambak.
c) Tertinggalnya benih ikan liar atau hama yang dapat mengganggu usaha pemeliharaan bandeng berikutnya. Dengan melakukan kegiatan pengeringan, diharapkan fungsi biologi dasar tambak akan lebih baik. Tambak yang telah dikeringkan dapat menguapkan senyawa beracun, membuat terjadinya proses mineralisasi tanah di dasar tambak, serta mematikan benih atau telur ikan liar dan hama yang kemungkinan menetas pada saat pemeliharaan bandeng berlangsung.
Sebaiknya, pengeringan dasar tambak dilakukan setelah perbaikan konstruksi tambak dan ketika air laut surut. Dengan demikian, proses pengeringan dapat dilakukan secara sempurna. Proses pengeringan biasanya berlangsung selama 1—2 minggu sampai tanah dasar tambak retak-retak. Proses pengeringan dilakukan tidak sampai kering sekali, melainkan jika diinjak masih amblas atau turun sekitar 1—2 cm (kandungan air sekitar 20%).
Sumber: Buku Panen Bandeng 50 Hari