Pertanianku — Penggemar burug kicau kini semakin menjamur seiring banyaknya kontes yang diselenggarakan khusus untuk burung kicau. Bahkan, mereka yang awalnya hanya menggemari akhirnya memutuskan untuk membudidayakannya. Salah satu burung kicau yang banyak dibudidayakan adalah burung pleci. Namun, bagaimana cara budidaya burung pleci jika hal itu dilakukan oleh seorang pemula?

Burung bertubuh mungil ini punya gacoran yang sangat merdu dan tidak jarang menjadi jawara kontes. Oleh karena itu, jangan heran kalau harga dari burung pleci cukup tinggi di pasaran. Meskipun begitu, budidaya burung pleci tidaklah mudah karena diperlukan kerja keras, ketelatenan dan hal lainnya. Berikut ini langkah-langkah budidaya burung pleci yang bisa jadi acuan Anda.
Persiapkan kandang
Pleci merupakan burung kicau berukuran kecil. Untuk itu, Anda tidak perlu menggunakan kandang besar, yang penting nyaman dihuni oleh burung tersebut. Jika Anda memiliki banyak burung pleci, bisa juga menggunakan kandang besar supaya pleci bisa hidup bersoliter.
Persiapkan indukan
Jika ingin beternak burung pleci, Anda harus memilih indukan yang berkualitas. Dengan begitu, anakan dari pleci tersebut pasti punya kualitas yang juga lebih baik dari indukan. Nah, untuk memilih indukan yang tepat juga tidak boleh sembarangan.
Jantan dan betina harus berasal dari jenis yang sama. Pilih indukan yang tidak cacat. Indukan harus sudah pintar (gacor) dengan usia minimal 1 tahun untuk jantan dan 1,5 tahun pada betina. Sebaiknya, indukan betina dan pejantan juga sudah jinak.
Penjodohan
Proses penjodohan adalah menyatukan jantan dan betina di satu kandang yang sama dalam beberapa hari untuk proses pengenalan.
Pakan
Berikan makan yang berkualitas seperti voer, jangkrik, ulat hongkong, ulat kandang, kroto, dan cacing tanah
Setelah bertelur
Betina akan bertelur kurang lebih 2 minggu ke depan. Selanjutnya, telur akan dierami sampai menetas. Nah, saat proses tersebut, Anda disarankan jangan terlalu sering melihatnya supaya si induk tidak stres.
Merawat anakan
Setelah menetas, anakan akan diasuh oleh induknya. Namun, selepas 10 hari, Anda bisa melolohnya menggunakan voer yang sudah dicampur air hangat atau jangkrik berukuran kecil. Jangan sampai saat memberi makanan belepotan ke daerah lain karena bisa mengundang semut dan juga bakteri penyebab penyakit.