Begini Cara Membedakan Ikan Patin Lokal dan Vietnam

Pertanianku – Beredarnya kabar ikan patin impor asal Vietnam yang berbahaya jika dikonsumsi membuat masyarakat menjadi menjadi bertanya-tanya. Guna memastikannya, Badan Karantina lkan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan telah mengimbau seluruh toko-toko ritel modern di Jakarta untuk tidak lagi menjual produk fillet ikan dori (patin) asal Vietnam.

Foto: pixabay

Produk tersebut diketahui masuk secara ilegal (tanpa izin) dan memiliki kandungan zat kimia yang berlebihan di dalamnya.

Kepala Pusat Sertifikasi Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan BKIPM KKP, Widodo Sumiyanto mengatakan, ada beberapa ciri fisik yang membedakan fillet dori Vietnam dengan fillet milik lokal. Salah satunya adalah adanya label yang menerangkan bahwa produk tersebut adalah dori Vietnam.

“Ciri fisik antara lain warna dori Vietnam putih bersih, sedangkan patin Indonesia agak pinky (merah muda),” terangnya seperti melansir Detik.

“Selain itu, lapisan es yang menyelimuti produk dori Vietnam lebih tebal dibanding patin beku Indonesia,” tambah dia.

Produk ini juga harganya biasanya lebih murah dibanding produk lokal. Harganya bisa mencapai setengah dari harga produk lokal yang mencapai Rp14.000—Rp15.000.

Kepala BKIPM, Rina mengatakan bahwa saat ini sudah banyak produk dori asal Vietnam yang tak lagi dijual di pasaran sejak dilakukannya sosialisasi ke para pemilik toko ritel di Jakarta. Namun, dia tak menutup kemungkinan bahwa produk ini masih beredar di pasaran mengingat di toko online pun ada yang menjual produk ini.

“Yang pasti yang akan kita ingatkan kepada para masyarakat untuk tidak lagi membeli. Sehingga kalau tidak ada permintaan, dia tidak akan menjual lagi,” tuturnya.

Produk fillet ikan dori (patin) masuk ke Indonesia tanpa izin. Sejumlah pasar ritel di Jakarta diketahui menjual produk ikan yang ternyata memiliki kandungan tripolyphosphate yang melebihi ambang batas untuk kesehatan.

Produk ini ternyata juga dijual lebih murah dibanding produk dori lokal. Harganya bahkan setengah dari harga patin lokal.

“Lebih murah separuhnya. Yang impor itu harganya Rp6.000—Rp7.000 per kg, lokal Rp14.000 sampai Rp15.000 per kg,” ucap Widodo.

Masuknya produk patin asal Vietnam ke Indonesia sendiri diduga lantaran adanya pengetatan masuknya ikan patin asal negara itu ke Amerika dan jaringan supermarket di Eropa.

Indonesia yang memiliki pasar besar dengan jumlah penduduk ratusan juta pun dirasa menjadi sasaran empuk untuk suplai produk ini.