Begini Cara Membuat Ekstrak Rumput Laut

Pertanianku – Produksi rumput laut di Indonesia sangatlah melimpah. Bahkan, Indonesia menjadi salah satu negara yang rutin melakukan ekspor komoditas satu ini.

Foto: pixabay

Rumput laut sendiri selain diolah menjadi makanan juga dapat dimanfaatkan sebagai karaginan dan juga algin. Karaginan sendiri merupakan senyawa yang diekstraksi dari rumput laut dan memiliki campuran yang kompleks dari beberapa polisakarida.

Pada produk makanan, karaginan berfungsi sebagai stabilizer (pengatur keseimbangan), thickener (bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi, dan lain-lain. Karaginan juga digunakan di industri kosmetika, tekstil, cat, obat, dan pakan ternak.

Bahkan, saat ini terjadi peningkatan permintaan akan karaginan yang cukup signifikan di pasar dunia. Hal ini tentu saja semakin memacu perkembangan budidaya rumput laut.

Salah satu jenis rumput laut yang biasanya diekstraksi adalah Kappaphycus alvarezii yang dulu dikenal sebagai Eucheuma cottonii. Filipina adalah negara pertama yang dapat meningkatkan produksi K. alvarezii melalui budidaya dan teknologi karaginan.

Perkembangan budidaya Kappaphycus alvarezii di Indonesia mulai tampak dapat memenuhi permintaan pasar sejak 1980 silam, setelah keberhasilan budidaya di perairan Selatan Bali (Nusa Penida) dan terus meluas hampir keseluruh perairan Indonesia. Jenis ini menjadi komoditas ekspor karena permintaan pasar sekitar 8 kali lebih banyak dari jenis lainnya.

Karaginan sendiri memiliki tiga jenis seperti iota, lambda, dan kappa. Pertama, jenis iota karaginan (ι-karaginan) adalah jenis yang paling sedikit jumlahnya di alam, dan dapat ditemukan di rumput laut jenis K. Alvarezii atau Euchema sp.

Kedua, jenis lambda karaginan (λ-karaginan) adalah jenis karaginan kedua terbanyak di alam serta merupakan komponen utama pada rumput laut jenis Gigartina acicularis dan Gigatina pistillata dan menyusun 40% dari karaginan pada jenis Chondrus crispus.

Sementara itu, Kappa karaginan (κ-karaginan) merupakan jenis yang paling banyak terdapat di alam, menyusun 60% dari karaginan pada jenis rumput laut Chondrus crispus dan mendominasi pada jenis Euchema cottonii.

Banyaknya permintaan pasar akan bahan baku karaginan ini membuat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berusaha menggenjot produk olahan rumput laut menjadi jenis karaginan agar mampu bersaing dengan karaginan asal Tiongkok atau Filipina. Hanya saja teknologi pengolahan rumput laut menjadi karaginan tersebut masih terbatas.

Saat ini KKP tengah berusaha menjalin kerja sama dengan Swiss untuk meningkatkan kemampuan pekerja dalam pembuatan karaginan sehingga mampu mendorong penguasaan teknologi pengolahan rumput laut.