Pertanianku – Nasi merupakan makanan utama hampir di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, masyarakat di Indonesia belum dikatakan makan jika tanpa nasi. Seperti yang telah diketahui banyak orang, mengonsumsi nasi secara berlebihan mengandung risiko terserang beragam penyakit.
Salah satu penyakit yang dipicu karena terlampau banyak mengonsumsi nasi adalah diabetes. Hal ini karena nasi mengandung kadar gula yang cukup tinggi.
Terlebih bagi Anda yang hobi mengonsumsi nasi panas yang baru matang. Jika Anda berkonsultasi dengan dokter, pasti ia akan merekomendasikan penderita diabetes untuk berhenti mengonsumsi nasi atau setidaknya mengurangi porsi konsumsi nasi Anda per harinya.
Selain bahaya penyakit diabetes yang mengintai, nasi ternyata juga mengandung beberapa ancaman lainnya. Bahayanya lagi, keracunan tersebut bisa langsung Anda rasakan. Seperti mengutip Dailymail, keracunan karena nasi terjadi karena pada nasi terkandung bakteri yang dinamakan Bacillus cereus. Bakteri ini pun diketahui tetap hidup walau melalui proses pemasakan nasi dengan suhu tinggi.
Bakteri ini banyak ditemukan di tanah dan makanan. Keracunan bisa terjadi disebabkan adanya perkembangbiakan bakteri tersebut saat nasi dibiarkan lama di udara terbuka. Saat spora dari bakteri ini tumbuh, racun pun keluar dan mengontaminasi nasi.
Salah satu yang bisa dilakukan untuk menekan risiko itu adalah menyimpan nasi yang sudah hangat kuku setelah dimasak, di dalam kulkas. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Epidemiology and Infection, nasi bisa aman dari tumbuhnya bakteri bila disimpan dengan panas (> 63°C) atau didinginkan dengan cepat dan dipindahkan ke lemari es dalam waktu dua jam setelah memasak.