Pertanianku — Tanaman hibrida merupakan tanaman yang mudah beradaptasi terhadap lingkungan ataupun iklim. Tanaman hibrida juga akan tahan terhadap berbagai jenis hama dan tanaman yang mengganggu. Keunggulan lain dari tanaman hibrida adalah hasil yang didapatkan lebih tinggi daripada jenis lainnya. Namun, bagaimana proses pembentukan varietas hibrida?
Tanaman hibrida adalah jenis generasi pertama tanaman yang diperoleh dari persilangan tanaman yang berbeda jenis. Tanaman hibrida kemudian dikembangkan lagi hingga tercipta varietas hibrida yang biasa digunakan sebagai benih tanaman. Dalam pengertian lain, hibrida merupakan hasil persilangan antara dua jenis tanaman dalam satu keluarga, baik secara alami maupun buatan.
Persilangan ini dimaksudkan agar sifat-sifat ungulan dari keluarga akan terbawa, terutama dari masing-masing indukannya. Proses pembuatan tanaman hibrida tidak sebentar, juga kadang diwarnai banyak kegagalan. Kegagalan biasanya disebabkan oleh kemampuan adaptasi terhadap media tanam ataupun iklim.
Proses pembentukan varietas hibrida
Untuk menghasilkan tanaman hibrida dapat dilakukan dengan berbagai cara. Satu cara dengan cara yang lain akan menghasilkan tanaman hibrida yang tidak identik. Hal yang perlu diingat sebelum melakukan proses pembentukan hibrida adalah membuat galur inbrida terlebih dahulu. Galur inbrida yang dimaksud adalah galur homozigot paling tua yang didapat melalui inbreeding.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pembuatan varietas hibrida. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membentuk galur inbrida dengan melakukan persilangan. Setelah itu, dilakukan pengujian daya gabung dengan menentukan kombinasi varietas hibrida. Langkah terakhir adalah membuat persilangan antarpasangan galur murni yang tidak mempunyai hubungan kerabat.
Galur murni umumnya diperoleh dari tanaman yang homozigot atau yang melalui penyerbukan sendiri. Galur murni bisa terjadi jika persilangan antara varietas menghasilkan ketururan yang sama dengan leluhurnya.
Galur murni yang terjadi dari penyerbukan sendiri dapat menurunkan vigor dan terjadi segresi. Kelemahan lain dari hasil penyerbukan sendiri seperti tanaman tidak tinggi, serta rentan terhadap penyakit dan berbagai sifat lemah lainnya. Istilah ini dikenal inbreeding depression.