Pertanianku – Pernahkah Anda melihat sayuran organik dengan bentuk tidak yang sempurna, seperti wortel organik yang terkadang memiliki dua cabang. Hal ini, membuat banyak orang berpikir dua kali untuk membeli sayuran organik. Tapi tahukah Anda jika hal ini merupakan proses alami dalam budidaya tanaman organik.
Menurut CEO pasar online pangan organik, Tantyo Bangun, sayuran organik yang memiliki bentuk tidak sempurna dan sedikit berbeda tidak akan memengaruhi rasa dan gizi pada sayuran tersebut. Hanya saja, sayuran organik ini ditanam dengan menggunakan proses alami dalam pembudidayaannya, sehingga setiap proses alami dan tidak bisa dijamin akan memiliki bentuk yang sempurna 100%.
“Pemberian pupuk alami mengandung kadar N yang lebih rendah bila dibandingkan dengan pupuk berbahan kimia. Unsur N penting dalam pembentukan jaringan pada tanaman sayur sehingga pada pertanian konvensional yang menggunakan NPK tanamannya bisa besar-besar, hasilnya banyak dan bentuknya sempurna. Namun, pupuk kimia kurang baik digunakan terhadap lingkungan karena mudah menyerap dalam air yang jika hanyut ke sungai dapat mencemari lingkungan.
Selain itu, pada budidaya tanaman organik tidak menggunakan zat racun dan pestisida. Umumnya petani organik menggunakan tumbuh-tumbuhan khusus untuk mengusir serangga. Tetapi, tidak semua serangga terusir dan beberapa yang masih bertahan akan memakan sayuran para petani. Hal inilah yang menimbulkan kerusakan pada sayuran sekaligus menjadi tanda, pertaniannya tidak menggunakan pestisida.