Pertanianku — Ketika Anda tengah bermain di pesisir pantai, pasti seringkali Anda melihat bulu babi bukan? Hewan laut yang satu ini bisa dikatakan sebagai musuh besar manusia. Hal ini karena bulu babi memiliki duri yang sangat tajam. Tak hanya tajam, duri bulu babi sangat beracun.
Bayangkan saja jika tertusuk duri tersebut seseorang akan merasakan demam dan juga bagian tubuh yang tertusuk akan mengalami pembengkakan dan hal tersebut sangat menyakitkan.
Namun, benarkah sebenarnya bulu babi memiliki manfaat yang sangat menakjubkan?
Hewan yang memiliki warna seperti hitam, hijau, cokelat, ungu, dan merah ini ternyata memiliki gonad yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan dapat dijadikan pakan untuk ternak. Nah, gonad inilah yang dapat dimakan manusia. Di dalam gonad bulu babi mengandung protein sekitar 70%.
Di Indonesia sendiri bulu babi belum dimanfaatkan secara maksimal, hanya sebagian kecil yang dapat dikomsumsi dan sisanya hanya dijadikan sampah dan dibuang.
Masyarakat di Raja Ampat kerap mengonsumsi bulu babi sebagai lauk untuk dimakan bersama papeda. Bulu babi biasanya dikonsumsi langsung tanpa dimasak terlebih dahulu layaknya ikan, kepiting, atau udang.
Bahkan, di kawasan mediterania, Amerika Utara, Chili, dan Selandia Baru, gonad bulu babi dapat dimakan mentah yang dicampur dengan jeruk lemon. Di Jepang, bulu babi dapat dijadikan bahan baku sushi dan sashimi sehingga Jepang mengimpor bulu babi dari Amerika dan Korea Selatan.
Namun perlu diingat, tak semua bulu babi dapat dikonsumsi karena tidak semua bulu babi memiliki gonad. Di antara jenis bulu babi yang dapat dimakan adalah Tripneustes gratilla. Jenis ini hidup di padang lamun, tetapi ada juga yang hidup menempel pada terumbu karang atau batuan di sekitar pantai.
Seperti dilansir biosmagz selain bisa dikonsumsi, berikut manfaat dari bulu babi yang wajib Anda ketahui.
- Bulu babi dapat dimanfaatkan untuk menambah vitalitas, mengatur metabolisme, menurunkan kolesterol, dan menurunkan tekanan darah. Selain itu, bulu babi dapat dijadikan bahan baku industri farmasi dan industri makanan.
- Cangkang bulu babi dijadikan bahan baku kerajinan tangan atau diolah menjadi tepung sebagai bahan baku makanan ternak. Sementara, usus bulu babi dapat dijadikan pupuk organik.
- Bulu babi dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran laut. Dari beberapa peneliti menyatakan bahwa akumulasi bulu babi mencerminkan kelimpahan dan bioavailabilitas dalam air terkontaminasi sehingga dapat dikatakan bahwa bulu babi memiliki sensivitas yang tinggi terhadap logam berat.