Benarkah Sukun Bersifat Antidiabetes?

Pertanianku –  Riset yang dilakukan oleh Nublah dari Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada (UGM) membuktikan bahwa daun sukun bersifat antidabetes. Ia menguji pemberian ekstrak daun sukun pada tikus jantan galur wistar yang diberi glukosa monohidrat sehingga mengalami hiperglikemia alias kadar gula darah tinggi. Pemberian 1,35 g glukosa monohidrat per 200 g bobot badan menyebabkan kadar gula darah tikus naik dari 88,95 mg/dl menjadi 173,95 mg/dl.

Riset Sukun Membuktikan Sukun Antidiabetes

Selanjutnya Nublah mengekstrak daun sukun dengan pelarut kloroform bersifat nonpolar dan metanol, bersifat lebih polar. Ia juga merebus 50 g daun yang dikeringkan di bawah sinar matahari dalam 2 l air menjadi 1 l. Semua bahan tersebut diberikan pada tikus percobaan masing-masing 150 mg per kg bobot badan pada menit ke-70pascapemberian pemantik diabetes dan mengamati hasilnya.

Riset menunjukkan pada menit ke-120 air rebusan mampu menurunkan kadar gula darah dengan lebih baik (102,80 mg/dl) dibandingkan dengan ekstrak kloroform (114,20 mg/dl) dan metanol (123,80 mg/dl). Pemberian hasil fraksinasi air rebusan daun sukun juga menunjukkan hal yang sama. Hal tersebut membuktikan bahwa daun sukun dapat mengontrol kadar gula darah penderita diabetes. Senyawa yang berperan sebagai pengontrol gula darah adalah fenolik, flflavonoid,alkaloid, dan terpenoid.

Riset yang dilakukan oleh Puspa DN Lotulung, Sofa Fajriah, Andini Sundowo, dan Euis Filaila dari Pusat Penelitian Kimia LIPI di Serpong, Tangerang, Provinsi Banten juga membuktikan daun sukun bersifat antidiabetes. Periset mengisolasi senyawa flflavonoid daun sukun yaitu 8-geranyl-4,5,7-trihydroxyflflavone yang bersifat sebagai antidiabetes kuat. Nilai penghambatan IC50 sebesar 18,120 mg/dl. Artinya dengan dosis kecil saja, 8-geranyl-4,5,7-trihydroxyflavone memiliki aktivitas penghambatan yang kuat.

 

Sumber: Buku Daun Ajaib