Pertanianku – Mendengar nama ulat pasti yang akan terpikirkan adalah perasaan takut dan jijik. Hewan ini lebih dikenal sebagai hama. Namun, ada jenis ulat yang memiliki potensi daya jual tinggi, yaitu ulat hongkong.
Di kalangan peternak ikan dan burung, ulat ini memiliki banyak manfaat khususnya sebagai pakan alternatif. Tak hanya itu, ulat hongkong pun sudah menjadi komoditas ekspor ke Amerika sebagai pakan reptil seperti leopard gecko, bearded dragon, dan hewan amfibi seperti katak dan kura-kura.
Selain sebagai pakan hewan, tahukah Anda, ternyata ulat hongkong berpotensi sebagai pendaur ulang alami limbah plastik. Penelitian di jurnal Environmental Science 2015 menemukan fakta bahwa hewan yang dikenal sebagai Meal Worm atau Yellow Meal Worm ini dapat hidup dengan menjadikan plastik sebagai makanannya. Peneliti tersebut menyebutkan, hal ini terjadi kemungkinan karena ulat ini memiliki organisme mikro yang bisa mencerna bahan plastik (polyethylene) di sistem pencernaannya.
“Yang paling penting dari studi ini adalah memahami bagaimana perut ulat bisa sangat efesien mendaur ulang plastik. Bakteri di sini memiliki peran penting,” ungkap salah satu peneliti, Wei-Min Wu, dari Stanford University. Serangga lain seperti kecoa sebenarnya juga dikatakan bisa mengonsumsi plastik. Hanya saja kotoran yang dihasilkan tetap tak ramah lingkungan dan tak bisa dipakai untuk memupuk tanaman.