Pertanianku — Beras sudah menjadi makanan pokok Indonesia. Oleh karena itu, ada pernyataan bahwa kalau belum makan nasi rasanya belum kenyang dan lengkap. Di dalam beras terkandung energi yang dibutuhkan manusia untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Terkadang, beras yang Anda terima memiliki bentuk yang berbeda-beda oleh sebab itu pahami bentuk beras yang Adna punya.
Bentuk beras merupakan karakteristik pertama yang dilihat oleh manusia. Bentuk beras didapatkan dari faktor keturunan atau genetik. Namun, kenampakan beras lebih sering diakibatkan oleh proses penanganan seperti penggilingan, kompetensi operator, dan mutu gabah giling.
Meski terlihat spele, bentuk tersebut dapat memengaruhi keputusan seseorang dalam mengonsumsinya. Simak ulasan mengenai bentuk beras di bawah ini.
Beras utuh
Pada umumnya, beras yang bagus adalah beras berbentuk butiran biji utuh. Setelah dipanen, padi akan dirontokkan untuk memisahkan butiran gabah dengan batang tanaman. Selanjutnya, butiran tersebut dikeringkan untuk digiling dan menghasilkan beras. Beras utuh merupakan beras yang tidak mengalami patah sama sekali, baik patah yang disebabkan oleh proses penggilingan maupun patah akibat penyebab lain.
Beras kepala
Beras kepala merupakan butiran beras berukuran lebih besar atau sama dengan 80 persen bagian butir beras utuh.
Beras patah
Beras patah merupakan beras yang patah sehingga hanya menyisakan bagian beras sekitar 20—80 persen butir beras utuh.
Beras menir
Beras menir merupakan butir beras yang hanya menyisakan bagian beras kurang dari 20 persen butir beras utuh.
Beras merah
Meski bernama beras merah, beras ini bukan berasal dari beras putih yang diberikan warna merah. Beras tersebut bisa berwarna merah karena faktor genetik.
Beras kuning
Berbeda dengan beras merah, beras kuning bukan disebabkan oleh faktor genetik. Warna kuning pada butir beras karena proses penanganan atau akibat aktivitas serangga.
Butir beras mengapur
Butir beras yang berubah menjadi seperti kapur dan bertekstur lunak disebabkan oleh faktor fisiologis.
Butir beras rusak
Butir beras dikatakan rusak jika semua butir beras sudah berwarna putih bening, putih mengapur, kuning, dan merah dengan banyak bintik. Butir beras dapat rusak karena proses fisik, kimiawi, dan biologi. Namun, butir beras yang memiliki bintik kecil belum termasuk butir beras yang rusak.