Beragam Hama dan Penyebab Penyakit pada Kubis

Pertanianku — Budidaya tanaman kubis sangat banyak dilakukan di Indonesia. Tanaman sayur daun dengan nama ilmiah Brassica oleracea ini rawan terkena berbagai penyakit. Penyebab penyakit kubis pun beragam, bisa karena ulat kubis, bakteri, dan cendawan.

Penyebab penyakit kubis
Foto: pixabay

Ulat

Ada duat jenis ulat kubis yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman ini. Pertama adalah jenis Plutella maculipennis. Jika tanaman kubis terserang ulat ini, bagian daging daun menjadi rusak. Hal tersebut disebabkan ulat tersebut memakannya.

Ulat jenis kedua merupakan jenis Crocodolomia binotalis. Ulat ini sering menyerang tanaman kubis yang masih muda.

Bakteri

Bakteri yang menyerang kubis dapat menyebabkan beberapa penyakit antara lain penyakit busuk hitam dan penyakit busuk lunak.

Penyakit busuk hitam disebabkan oleh Xanthomonas campestris. Gejala yang terlihat jika kubis terserang bakteri ini adalah terdapat warna merah pada tepi daun yang berbentuk huruf V. Jika bakteri berada di dalam tanah, bakteri ini akan sulit diberantas.

Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan tidak menanam kubis di tempat bekas tanaman Cruciferae. Langkah lain adalah dengan menggunakan bibit yang berasal dari biji-biji kubis varietas yang sehat dan resisten. Pemilihan biji ini penting karena busuk hitam dapat ditularkan melalui biji.

Penyakit lain yang disebabkan oleh bakteri adalah busuk lunak. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Erwinia carotovorus. Gejala penyakit ditandai dengan pembusukan yang tercium seperti bau telur busuk. Kebusukan terjadi di krop dan batang kubis.

Busuk lunak sulit diberantas dan dapat menular dengan sangat cepat. Biasanya, penyakit ini timbul setelah ada serangan penyakit busuk hitam.

Cendawan

Hama cendawan dapat menyebabkan penyakit busuk akar atau damping off dan penyakit bengkak akar atau club root. Kedua penyakit ini menyerang akar tanaman kubis.

Penyakit busuk akar disebabkan oleh spesies Rhizoctonia sp. Cendawan ini menyerang tanaman mudai di persemaian. Gejala yang terlihat antara lain bibit mejadi layu dan roboh. Akar dan bagian leher busuk berwarna hitam.

Meskipun demikian, busuk akar dapat ditanggulangi dengan semprotan bubur bordeaux, antracol, dan dihate M-45 0,2 persen. Cara lain adalah dengan pencegahan. Tanah persemaian harus disterilkan dengan cara didesinfeksi selama dua minggu sebelum digunakan. Larutan yang digunakan adalah formalin 4 persen sebanyak 10 liter larutan per meter persegi. Selain dengan larutan formalin, sterilisasi juga bisa dilakukan dengan pengasapan media tanam.

Penyakit busuk akar disebabkan oleh spesies Plasmodiophora brassicae. Cendawan ini dapat bertahan hidup dalam tanah yang pH-nya kurang dari 7. Selain itu, cendawan ini juga sulit diberantas.

Pencegahan yang bisa dilakukan untuk mencegah busuk akar adalah dengan pergiliran atau rotasi tanaman. Bisa juga dilakukan penggenangan lahan dengan air.