Pertanianku — Selama ini gabah yang diproduksi oleh para petani biasanya akan langsung digolongkan menjadi beras premium dan medium. Pendapatannya yang tidak menentu menjadikan banyak petani belum sejahtera. Padahal, petani bisa mendapatkan nilai tambah jika memberlakukan pengolahan gabah yang diubah menjadi beras pratanak (praboiled rice).

Peneliti padi dari Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Eko Binnaryo mengungkapkan jika beras pratanak bisa menjadi peluang baru yang dilakukan sendiri oleh para petani untuk menambah pundi-pundi pendapatannya.
“Petani dapat menggunakan alat yang sudah ada di rumah tangga, ember untuk perendaman dan kuali untuk pemanasan dan dijemur panas matahari untuk pengeringan, setelah itu baru digiling,” ungkapnya.
Kandungan beras pratanak
Kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat dewasa ini semakin meningkat. Hal ini menyebabkan perubahan pola perilaku konsumen ke arah yang lebih baik terutama dalam memilih bahan pangan.
Makanan yang tepat tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar tubuh, tetapi mempunyai sifat fungsional yang akan memberikan dampak positif bagi kesehatan, yang dikenal dengan pangan fungsional. Cara memilih pangan yang tepat di antaranya melalui pendekatan indeks glikemik pangan.
Beras pratanak adalah beras yang dihasilkan melalui proses pemberian air dan uap panas terhadap gabah sebelum gabah tersebut dikeringkan. Tujuan dari proses pratanak adalah mencegah kehilangan unsur-unsur gizi dan memperkecil kerusakan padi selama penggilingan.
Beras pratanak mempunyai sifat fungsional memberikan dampak positif bagi kesehatan terutama karena nilai indeks glikemiknya yang rendah. Indeks glikemik (IG) merupakan pendekatan yang relatif baru untuk memilih pangan yang baik, khususnya pangan sumber karbohidrat.
Dengan adanya proses pratanak seperti ini, kandungan serat dari beras bisa lebih tinggi dan menurunkan indeks glikemik (kadar gula dalam karbohidrat).
Eko menambahkan bahwa LIPI sendiri sudah mengeluarkan paket teknologi pascapanen gabah menjadi beras pratanak. Paket teknologi inilah yang tengah disebarluaskan (diseminasi) kepada petani melalui paket pelatihan yang dilakukan LIPI di Cibinong Science Centre ataupun di daerah.