Berbagai Fungsi Pohon Ipuh si Pohon Beracun

Pertanianku — Pohon ipuh atau dalam bahasa Latin dikenal sebagai Antiaris toxicaria ini merupakan salah satu anggota suku Moraceae. Dikenal luas berkat getahnya yang sangat beracun, pohon ipuh ternyata punya banyak kegunaan lain yang tidak diketahui banyak orang.

Antiaris toxicaria
Foto: giftpflanzen.org

Pohon ini dikenal dalam berbagai nama. Mulai dari tengis, tatai, ketatai, ancar, upas, pancar, balung, ipo, hingga gado. Nama ilmiahnya sendiri diambil dari kata dalam bahasa Jawa yang ditulis dalam ejaan lama, yakni antjar (dibaca ancar).

Dahulu, getah pohon ipuh yang sangat beracun dimanfaatkan untuk melumuri mata panah. Sesuai seperti nama spesies yang disematkan pada pohon ini, yakni toxicaria. Kata ini berasal dari kata toxicon yang dalam bahasa Yunani diartikan sebagai racun panah.

Selain untuk melumuri anak panah, pohon ipuh juga bisa menghasilkan serat dari pepagannya. Serat ini pun dimanfaatkan sebagai bahan pakaian. Pada zaman dahulu sebelum dunia tekstil berkembang, serat ipuh adalah salah satu bahan pakaian yang banyak digunakan.

Pohon ipuh sendiri banyak dituliskan dalam catatan yang dibuat oleh bangsa Eropa pada masa penjajahan. Pohon yang punya nama lain pohon upas ini dikenal sebagai tanaman yang sangat mematikan. Dalam buku The Botanic Garden yang ditulis 1791 oleh Erasmus Darwin, pohon ini bahkan dijuluki sebagai pohon keramat yang melahirkan monster pembawa kematian.

Pendapat tentang pohon upah yang dibuat oleh orang-orang barat terus berkembang hingga pemerintahan Gubernur Thomas Stamford Raffles pada 1781—1826. Ia mengutus naturalis asal Amerika Serikat, Thomas Horsfield untuk membuktikan mitos yang banyak beredar. Nyatanya, hanya getah dari pohon ipuh-lah yang bisa menimbulkan dampak fatal.

Pohon ipuh menghasilkan kayu ringan yang digolongkan sebagai kayu terap. Kayu jenis ini digunakan dalam konstruksi pembangunan ringan, interior bangunan, furnitur, panel kayu, penutup lantai, kotak pengemas, venir, hingga kayu lapis.

Selain itu, lateks alias getah yang sangat beracun digunakan untuk membuat senjata beracun. Bahkan di Kalimantan Barat, getah pohon ini masih digunakan untuk meracun ikan. Saat digunakan pada ikan, racun ini tidak akan terlalu berbahaya bila dibandingkan efeknya pada manusia dan hewan lain. Hal ini karena ikan pasti akan dicuci dahulu sebelum dimanfaatkan. Meskipun begitu, pemerintah setempat sudah mulai melarang penggunaan racun pohon ipuh.

Pepagan pohon ipuh dimanfaatkan sebagai pewarna. Selain itu, buah pohon ipuh juga bisa dimakan. Bahkan, bijinya bisa dimanfaatkan untuk obat disentri.