Berbudidaya Belut di Rumah Itu Mudah

Pertanianku — Belut merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat digemari banyak orang saat ini. Di tahun 60-an, masyarakat hanya mengenal belut sawah atau belut liar sehingga sangat sulit untuk dapat mengonsumsi belut setiap hari. Saat ini sudah banyak orang yang berbudidaya belut di rumah sehingga belut dapat dengan mudah dijumpai di pasaran.

bebrbudidaya belut di rumah
Pixabay

Budidaya belut lebih mudah daripada memelihara ikan. Saat ini, hanya masalah bibit yang menjadi kendala utama dalam budidaya belut. Sulitnya mendapatkan bibit ini juga membatasi jumlah peternak belut. Nah, bagi Anda yang berinat untuk bududidaya belut di rumah, simaklah ulasan berikut ini.

  1. Perlengkapan

Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah peralatan-peralatan sebagai berikut

  • Tong atau drum, disarankan yang terbuat dari bahan plastik agar tidak berkarat.
  • Paralon
  • Kawat kasa
  • Tandon sebagai penampung air
  • Ember, cangkul, baskom, dan juga jerigen.
  1. Persiapan media budidaya belut

Pastikan tong yang digunakan untuk budidaya belut tidak bocor dan tidak berkarat. Letakkanlah tong pada posisi tanah yang datar agar media menjadi lebih luas. Buat saluran pembuangan di bawah tong dan letak saluran pembuangan ini dapat disesuaikan dengan penampungan limbah pembuangan.

Buatlah peneduh tong sehingga intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi. Peneduh dapat dibuat dengan net atau waring dan bisa juga dibuat dengan bahan-bahan yang lebih sederhana lainnya.

Media tanah yang digunakan adalah tanah yang tidak berpasir dan juga tanah yang tidak terlalu liat dan memiliki kandungan hara yang cukup. Dalam hal ini disarankan untuk menggunakan media tanah yang diambil dari sawah.

Selanjutnya, siapkan media instan bokashi. Media ini dibuat di luar tong yang merupakan campuran dari bahan utama dan bahan campuran. Penggunaan 100 kilo bahan akan menghasilkan 90 kilo media instan bokashi. Untuk setiap tong ukuran 200 liter membutuhkan 40 kilo bokashi.

Untuk mencapur media tanah dan media bokashi dapat dilakukan dengan memasukkan media bokashi ke tong dan aduk hingga merata. Setelah itu, masukkan air hingga ketinggian 5 sentimeter dan diamkan hingga terdapat plankton atau cacing.

Keluarkan air dari tong dan ganti dengan air baru dengan ketinggian yang sama. Selanjutnya, masukkkan tumbuhan air yang tidak terlalu besar sebanyak 3/4 bagian dan ikan-ikan kecil ke dalam tong. Masukkan vetsin secukupnya sebagai perangsang nafsu makan belut dan diamkan selama 2 hari. Dalam hal ini, yang perlu diperhatikan adalah ketinggian seluruh media, kecuali media tumbuhan air tidak lebih dari 50 sentimeter.

Setelah seluruh media dipersiapkan, maka tahapan selanjutnya adalah menebarkan bibit belut. Bibit yang ditebar sebaiknya sebanyak 2 kilogram atau dengan jumlah bibit sebanyak 160—200 ekor.

  1. Pemberian pakan

Sebenarnya, tidak ada aturan baku tentang volume pemberian pakan. Tetapi, sebaiknya pakan diberikan 5 persen dari jumlah bibit yang ditebarkan. Pakan yang diberikan terdiri atas cacing, kecebong, ikan-ikan kecil, dan cacahan keong mas atau bekicot. Pakan diberikan pada hari ke-3 setelah bibit ditebar di dalam tong. Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari.

  1. Pemanenan

Pemanenan belut sudah dapat dilakukan setelah 3—4 bulan masa budidaya dilakukan atau sesuai dengan permintaan pasar. Pemanenan untuk media tong tentunya lebih mudah dan belut hasil budidaya siap dipasarkan.