Sebelum memaparkan tentang jenis-jenis ikan nila unggulan, berikut disajikan beberapa jenis atau strain ikan nila yang ada di Indonesia. Sejauh ini, strain ini masih banyak dikembangkan oleh pembudidaya di berbagai daerah.
- Strain lokal (nila hitam) dari Taiwan, masuk ke Indonesia pada tahun 1969. Tidak cukup banyak informasi seputar sejarah ikan ini di Taiwan. Yang jelas, ikan nila hitam ini awalnya berasal dari perairan sungai Nil di Afrika.
- Strain NIFI (nila merah), berasal dari Thailand dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 1981.
- Strain Filipina (nila merah), masuk ke Indonesia pada tahun 1981. Di Filipina, nila merah dianggap sebagai persilangan antara Tilapia hornorum dengan Tilapia mossambica (dikenal sebagai mujair dengan nama baru, Oreochromis mossambicus).
- Nila merah Taiwan. Di Taiwan, strain ini merupakan hibrida antara Oreochromis niloticus dengan Oreochromis aureus.
- G3 (nila hitam), masuk tahun 1994 dari Filipina. Strain ini merupakan hasil seleksi famili (sumber gennya berasal dari delapan negara). G3 merupakan ikan nila strain GIFT (genetic improvement of farmed tilapia). Oleh karena merupakan generasi ke-3, sering kali ikan ini dikenal dengan G3.
- Nila G6 (generasi ke-6 dari GIFT), didatangkan pada periode tahun 1996/1997.
- Nila TG6, dihasilkan pada tahun 2000 awal dan merupakan strain nila hibrida sebagai persilangan antara ikan nila Taiwan (nila hitam) dan nila G6. Ikan ini tidak disebarkan ke masyarakat dan digunakan sebagai salah satu sumber gen dalam program seleksi famili di sebuah lembaga penelitian.
- Nila selfam, merupakan nila hasil seleksi yang dikembangkan di Balai Besar Penelitian Budidaya Air Tawar Sukabumi sejak tahun 2002 hingga sekarang.
- Hibridisasi antara nila hitam Chitralada (Oreochromis niloticus) dengan Aureus (Oreochromis aureus). Teknik ini telah dicoba pada tahun 2003 dan menghasilkan turunan yang 85% jantan. Di Israel, strain ini mampu menghasilkan 100% jantan.
- Nila merah Chitralada, berasal dari Thailand dan pertama masuk ke Indonesia sebagai “hadiah” untuk Kesultanan Ngayogyokarto sekitar tahun 2000.
- Strain Wanayasa merupakan nila hitam yang sumber gennya juga berasal dari nila GIFT dan GET (Genetically Enhanced of Tilapia). Strain ikan nila ini merupakan hasil seleksi famili yang dikenal sebagai strain NIRWANA (nila ras Wanayasa).
- Nila GESIT (GEnetically Supermale Indonesian Tilapia) yang berarti ikan nila tersebut secara genetis diarahkan menjadi jantan super. Ikan ini dihasilkan di BBPBAT Sukabumi, hasil kerja sama dengan IPB dan BPPT. Rintisannya sudah dimulai sejak 2001 dan di-release pada tahun 2007. Sumber gennya berasal dari nila GIFT G3.
- Nila BEST atau Bogor Enhanced Strain Tilapia merupakan nila hasil perbaikan genetik yang dilakukan oleh Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Bogor dan dinyatakan lulus uji pada akhir tahun 2008.
- Strain nila putih, muncul pada tahun 2009, tetapi belum disebarluaskan ke masyarakat. Awalnya, nila putih ini berasal dari Kabupaten Sleman, lalu didatangkan ke BBPBAT Sukabumi pada tahun 2001. Kemudian, strain ini diseleksi dan diperkaya dengan cara memasukkan gen warna dari nila merah albino. Nila merah albino adalah hasil seleksi individu dari nila merah Filipina. Nila ini berpotensi bagus karena bila disilangkan dengan nila hitam, akan menghasilkan nila merah.
Jenis nila unggul yang direkomendasikan sebagai benih untuk pembesaran secara cepat hingga bisa dipanen delama 2,5 bulan adalah nila merah hasil silangan (hibrida), nila GESIT (GEnetically Supermale Indonesian Tilapia), dan nila BEST (Bogor Enhanced Strain Tilapia).
Sumber: Buku Pembesaran Nila 2,5 Bulan