Berikut Adalah Tips Pemeliharaan Tanaman Jahe

Pertanianku – Pemeliharaan tanaman perlu dilakukan untuk mendapatkan jahe yang memiliki kualitas baik sebagai bibit. Beberapa tahap dalam pemeliharaan tanaman jahe yaitu sebagai berikut a. Penyulaman Bibit yang telah ditanam harus dipantau pertumbuhannya. Apabila pada umur tanaman 1—1,5 bulan ternyata ada bibit yang tidak tumbuh, perlu dilakukan penyulaman dengan bibit cadangan. Penyulaman harus segera dilakukan supaya tanaman dapat tumbuh seragam.

Pemeliharaan Tanaman Jahe

a. Penyulaman

Bibit yang telah ditanam harus dipantau pertumbuhannya. Apabila pada umur tanaman 1—1,5 bulan ternyata ada bibit yang tidak tumbuh, perlu dilakukan penyulaman dengan bibit cadangan. Penyulaman harus segera dilakukan supaya tanaman dapat tumbuh seragam.

b. Penyiangan gulma dan pembumbunan

Penyiangan gulma biasanya dilakukan bersamaan dengan pembumbunan tanaman. Penyiangan gulma dilakukan dengan cara mencangkul tanah agar gembur (mendangir) sehingga gulma mudah diambil. Bersamaan dengan penyiangan gulma, tanah yang telah turun dari bedengan dinaikkan kembali ke atas bedengan sehingga akar tanaman menjadi lebih kuat. Dengan dilakukannya pembumbunan, drainase di antara bedengan akan terpelihara dengan baik.

Penyiangan gulma dapat dilakukan saat gulma mulai tumbuh. Biasanya pada tanaman berumur enam bulan gulma sudah mulai terlihat  banyak. Untuk mencegah tumbuhnya gulma, dapat disemprotkan herbisida pratumbuh. Akan tetapi, itu hanya bertahan sampai dua bulan, selanjutnya gulma mulai tumbuh lagi. Untuk mencegah tumbuhnya gulma dan menjaga kelembapan tanah, dapat dilakukan pemasangan mulsa jerami. Banyaknya jerami untuk dijadikan mulsa yaitu 10 ton/ha jerami segar/basah atau 2—4 ton/ha dalam bentuk kering.

c. Pengapuran dan pemupukan

Pengapuran dapat dilakukan apabila lahan yang ditanami memiliki pH kurang dari 7. Kebutuhan kapur untuk lahan seluas 1 ha adalah 1—3 ton dolomit, tergantung seberapa besar pH harus dinaikkan. Setelah dilakukan pengapuran, langkah selanjutnya adalah pemberian pupuk dasar berupa pupuk kandang, TSP, dan KCl. Pupuk kandang diberikan 1—2 minggu sebelum tanam sebanyak 30 ton/ha.

Sementara itu, TSP sebanyak 400 kg/ha dan KCl sebanyak 200 kg/ ha diberikan saat tanam. Pupuk KCl sebanyak 200 kg/ha dan urea sebanyak 200 kg/ha diberikan saat tanaman berumur dua bulan. Terakhir, pupuk urea sebanyak 200 kg/ha diberikan saat tanaman berumur tiga bulan. Pemberian pupuk dilakukan dengan cara menaburnya di sebelah tanaman, tetapi jangan sampai terkena batang. Setelah itu, pupuk dilapisi/ ditutup oleh tanah tipis-tipis.

 

Sumber: Buku Jahe