Pertanianku – Belimbing berasal dari Ceylon dan Maluku. Saat ini, buah ini banyak ditanam di wilayah Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia. Belimbing juga dapat ditemukan di Cina bagian selatan, Taiwan, dan India. Kulit buahnya tipis transparan, mengilap seperti berlapis lilin. Ketika masih muda hijau, bila sudah masak warnanya kuning muda sampai kuning tua kemerahan. Panjang buah 5—15 cm, berbentuk bulat telur sampai bulat panjang, berusuk lima. Bila dipotong melintang, buah menyerupai bintang sehingga disebut juga star fruit atau star apple. Berdaging dan banyak mengandung air. Rasanya manis sampai asam. Bijinya kecil-kecil, jumlahnya bisa mencapai 12 buah. Warna biji putih kotor kecokelatan, pipih, bentuknya elips dengan kedua ujung meruncing. Berikut adalah fakta ilmiah dari buah belimbing * Hasil observasi pada enam pasien yang menjalani hemodialisis (cuci darah) dan kondisinya selama ini stabil menunjukkan bahwa terjadi keracunan setelah minum jus belimbing sebanyak 150—200 ml (setara 2—3 buah segar). Disinyalir, ada zat neurotoksik pada buah belimbing yang timbul bila dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal. * Perbedaan gejala yang timbul pada setiap pasien akibat neurotoksin pada belimbing yang dikonsumsi mungkin merupakan respon biologis yang berbeda pada setiap individu, usia penderita, jumlah toksin yang terkandung pada setiap buah, adanya subspecies belimbing, dan kemampuan detoks serta pembuangan racun (ekskresi) dari aliran darah. * Menurut peneliti gizi dari Universitas Hawai, orang yang memiliki ginjal lemah atau gagal ginjal tidak boleh makan belimbing karena mengandung asam oksalat.