Pertanianku – Hari Raya Idul Adha 1438 H yang jatuh pada 1 September 2017 mendatang, membuat pedagang hewan kurban menjamur. Hal ini seolah menjadi tradisi setiap tahunnya. Banyak orang berbondong-bondong memburu hewan kurban. Kebanyakan penjual hewan kurban memanfaatkan lahan kosong di pinggir jalan untuk tempat berjualan.

Sugiharto, salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, mengatakan omzet penjualan dari sapi kurban terbilang besar, meski dirinya hanya berjualan selama kurang lebih 3 minggu saja.
“Kalau omzet ya ada Rp3 miliaran. Itu buat diputar lagi untuk Idul Adha tahun depan. Nanti kalau pas Idul Adha yang kita bongkar-bongkar lagi, berhenti jualan. Sekarang saja Idul Adha masih jauh, sapi sudah laku 70%,” kata Sugiharto, malansir detikFinance, (15/8).
Dirinya tak tahu persis berapa keuntungan dari omzet tersebut, lantaran sapi-sapi yang dijualnya merupakan sapi milik sebuah yayasan pesantren di Bogor. Agar bisa mengirit modal yang dikeluarkan, pihaknya membeli sapi-sapi muda dari peternak dan pasar hewan, untuk kemudian digemukkan sendiri di kandang.
“Ini kan sapinya punya yayasan pesantren. Jadi keuntungan dari penjualan sapi balik ke pesantren. Tahun ini Alhamdulillah bisa jual 200 ekor sapi, meningkat dari tahun lalu sebesar 156 ekor,” ungkapnya.