Pertanianku — Bawang putih merupakan salah satu komoditas yang menjanjikan. Bisa dibilang, umbi bawang putih menjadi salah satu bumbu wajib pada hampir semua masakan. Karena kebutuhan yang tinggi, tak jarang harga bawang putih pun kurang stabil. Oleh karena itu, Anda bisa memanfaatkannya dengan bertanam bawang putih untuk dijual.
Bawang putih sangat baik ditanam di dataran tinggi atau pegunungan dengan ketinggian lebih dari 600 mpdl. Di dataran rendah, tanaman ini akan sulit membentuk umbi. Beberapa daerah penghasil bawang putih di Indonesia antara lain Batu dan Lombok Barat.
Hawa sejuk merupakan salah satu syarat tumbuh bawang putih. Kadar keasaman tanah sebaiknya berada pada pH 6,5—7,5. Waktu terbaik bertanam bawang putih adalah pada saat awal musim kemarau. Jika ditanam pada musim hujan, tanaman ini rawan terkena penyakit.
Perkembangbiakan umbi bawang putih dilakukan dengan umbi siung. Cara menanamnya cukup mudah. Pertama, cangkul tanah sedalam 30—40 cm. Selanjutnya, tanah atau lahan diberi pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10—15 ton per hektare.
Buat juga bedengan dengan lebar 60 cm untuk bawang putih. Karena bibit bawang putih cukup mahal, Anda sebaiknya menggunakan umbi siung ukurang sedang. Umbi tersebut harus disimpan terlebih dahulu selama tiga bulan.
Jika sudah, kupas kulit pembalut pada umbi bawang putih. Bagian siungnya dipisahkan dan ujung-ujung siung tersebut dipotong sedikit. Jika sudah tampak titik hijau, bibit siap ditanam.
Umbi ditanam dengan berdiri satu-satu pada bedengan. Jarak antarbibit adalah 20 cm × 20 cm. Satu bedengan bisa memuat tiga baris tanaman. Satu hektare lahan umumnya membutuhkan 1.500 kilogram umbi bawang putih.
Pemberian pupuk diberikan ketika bawang putih sudah selesai ditanam. Pupuk yang diberikan berupa urea, TSP, dan KCl. Gunakan perbandingan 3:3:1 sebanyak 3 gram untuk tiap tanaman.
Sebaiknya, pupuk diletakkan 5—10 cm dari batangnya. Pupuk bisa diberikan secara melingkar atau dalam bentuk baris. Waktu pemberian pupuk yang paling sesuai adalah pada saat pendangiran.
Selain pupuk, hama dan penyakit pada bawang putih juga harus diperhatikan. Jika dilakukan dengan baik, panen bawang putih komersil ini bisa dilakukan setelah 3,5—4 bulan sejak penanaman. Satu hektare lahan bisa menghasilkan hingga 10 ton umbi kering.
Umbi yang sudah dipanen bisa disimpan lama seperti halnya umbi bawang merah. Tetapi sebaiknya, simpan umbi bawang putih di tempat berasap untuk mencegah serangan hama bubuk umbi gudang.