Pertanianku — Sebagai salah satu jenis sayuran hijau yang paling sering dikonsumsi, kini Anda dapat melakukan bertanam bayam dalam pot dengan mudah dan sederhana. Syarat tumbuh bayam yang mudah juga menunjang popularitasnya sebagai tanaman rumahan.

Tanaman bayam dapat tumbuh dengan baik pada musim hujan ataupun musim kemarau. Namun, karena bayam merupakan tanaman yang membutuhkan banyak air, periode penanaman yang paling optimal berlangsung pada Oktober—November. Selain pada waktu tersebut, bayam memerlukan penyiraman secara rutin.
Anda dapat memilih beragam jenis pot untuk bertanam bayam. Mulai dari pot tanah liat, pot kayu, hingga polibag bisa dimanfaatkan untuk bertanam bayam. Sebaiknya, pilih pot dengan ukuran yang luas karena bayam memiliki perakaran tunggang yang cukup dalam.
Bayam sendiri terbagi menjadi dua jenis, yakni bayam petik dan bayam cabut. Bayam petik memiliki ciri daun lebar dan tumbuh tegak besar. Bayam ini berasal dari jenis Amaranthus hybridus. Jenis bayam yang kedua adalah bayam cabut. Ukuran bayam cabut lebih kecil dan dapat ditanam dalam waktu singkat. Bayam ini tergolong jenis Amaranthus tricolor. Dua jenis bayam tersebut paling populer dikonsumsi di Indonesia.
Bayam dapat dibudidayakan dari benih dan potongan batang sampai ke akar. Panjang batang hingga ke akar ini dapat dipotong sepanjang 7—10 cm. Namun, khusus untuk bayam cabut, penanaman harus dilakukan dari biji.
Tahapan bertanam bayam sebagai berikut. Pertama, tebar benih bayam pada wadah plastik yang sudah diisi media campuran. Media ini menggunakan perbandingan tanah dan pupuk kandang sebanyak 1:1. Pada penanaman bayam petik, setek batang bisa langsung ditanam pada media tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan keseluruhan perbandingan 1:1:1.
Langkah berikutnya adalah menjaga kelembapan benih atau setek dengan melakukan penyiraman dan perlindungan terhadap sinar matahari. Hindarkan tempat penyemaian tersebut dari sinar matahari secara langsung.
Jika sudah, lakukan penjarangan atau pemindahan setelah benih mulai berkecambah. Jika Anda menggunakan bibit setek, cara ini tidak perlu dilakukan. Tahapan berikutnya adalah dengan menanam bibit pada tempat permanen. Ciri bibit yang sudah siap untuk dipindahkan adalah sudah memiliki 2—4 helai daun.
Perawatan bayam dilakukan dengan penyiraman sebanyak 1—2 kali dalam sehari. Saat musim kering, penyiraman dapat dilakukan lebih sering. Berikan pula pupuk organik dan biopestisida. Hilangkan hama dan gulma tanaman pengganggu. Bila perlu, lakukan penangiran untuk menggemburkan tanah. Pemanenan bisa dilakukan 25—35 hari setelah tanam.