Bertanam Labu Siam di Pekarangan Saat Musim Kemarau

Pertanianku — Labu siam bisa dimasak atau dilalap sebagai makanan pendamping menu utama. Selain buahnya, daun labu siam juga sering diolah menjadi sayur. Menanam labu siam di pekarangan rumah saat musim kemarau bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu kosong. Apalagi, jika Anda memang menyukai labu siam.

menanam labu siam
foto: pertanianku

Ada banyak manfaat yang bisa diperoleh dari buah labu siam. Salah satunya adalah menurunkan kadar kolesterol. Labu siam bisa menjadi sumber vitamin A, B, dan C yang baik bagi tubuh. Labu siam disukai oleh banyak orang karena memiliki rasa yang enak dan dingin.

Tanaman labu siam merupakan tanaman berumur panjang atau bisa bertahan hingga lebih dari dua tahun. Tanaman akan tumbuh merambat sehingga Anda bisa mengatur bentuk tanaman sesuai dengan keinginan.

Menanam labu siam bisa dilakukan di dataran tinggi ataupun dataran rendah. Tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk dan lembap seperti daerah pegunungan. Tanaman bisa tumbuh subur di tanah yang subur, gembur, pH tanah sekitar 5—6, dan persediaan airnya cukup.

Labu siam tidak bisa tumbuh di daerah becek karena bisa menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit. Waktu terbaik untuk menanam labu siam adalah pada akhir musim hujan. Tanaman juga bisa ditanam pada musim kemarau asalkan diberikan pengairan yang cukup.

Salah satu permasalahan yang kerap dialami oleh pekebun yang menanam labu siam di pekarangannya adalah tanaman tidak berbuah. Tanaman tidak berbuah bisa diatasi melalui peremajaan tanaman dengan cara memangkas atau memotong tanaman hingga 25 cm di atas permukaan tanah.

Anda bisa menggunakan buah labu yang sudah tua untuk ditanam. Sebelumnya, buah tersebut disimpan terlebih dahulu di tempat sejuk hingga tunasnya tumbuh. Setelah tunas tumbuh hingga sepanjang 10—20 cm atau sudah berdaun 3—4 helai, bibit tersebut bisa dipindahkan ke kebun.

Buatlah lubang tanam dengan ukuran 50 cm × 50 cm dan kedalaman 40 cm. Jika Anda menanam lebih dari satu tanaman, berikan jarak antarlubang sebanyak 3 m. Lubang tersebut diisi oleh kompos atau pupuk kandang sebanyak 3—5 kg.

Setiap satu lubang tanam hanya untuk satu bibit. Setelah bibit dimasukkan ke lubang, tutup dengan tanah tipis-tipis hingga rata.

Jika tanaman sudah tumbuh setinggi 50 cm, buatkan para-para dari bambu setinggi 1,3—2 m untuk tanaman merambat.

Tanaman sudah bisa berbunga setelah dua bulan dari waktu tanam. Setelah tanaman berumur lebih dari satu tahun, tanaman butuh pupuk tambahan.