Bertanam Selada Secara Organik

Pertanianku — Selada bisa ditanam secara polikultur ataupun monokultur seperti tanaman lainnya. Pada pola polikultur, selada bisa ditanam bersamaan dengan daun bawang, kapri, dan  lain-lain. Menanam selada secara organik bisa dilakukan seperti menanam selada pada umumnya. Namun, bahan yang digunakan akan sedikit berbeda dari yang biasanya.

selada secara organik
foto: pertanainku

Pengolahan tanah dan pembuatan bedeng

Sebelum digunakan, tanah di lahan harus digemburkan dengan mencangkul atau dibajak hingga kedalaman 30—40 cm. Setelah itu, tanah akan dibiarkan selama beberapa hari agar hama dan penyakit yang ada di dalam tanah mati terkena sinar matahari. Bedengan bisa dibuat dengan ukuran lebar 90—100 cm dan panjang 5—10 m bergantung pada kondisi lahan.

Jika lahan digenangi air, tinggi bedengan dibuat 50—60 cm. Sementara, jika tidak digenangi, bedengan bisa dibuat setinggi 20 cm.

Pupuk dasar

Bedengan yang sudah siap ditaburi dan dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebanyak 10—20 ton/hektare. Bedengan akan lebih baik jika ditambahkan siraman air larutan kompos atau limbah ternak. Namun, jika Anda tidak bisa juga tidak apa. Bedengan baru siap digunakan setelah 1—2 hari berikutnya.

Jarak tanam

Jarak tanam yang baik untuk selada tumbuh optimal adalah 20—25 cm × 20—25 cm, bergantung pada varietas selada yang Anda gunakan. Jika ditanam polikultur bersama dengan daun bawang, jarak yang digunakan sebesar 25 × 20 cm.

Persemaian

Penyemaian benih untuk menanam selada secara organik sama seperti pada menanam tanaman lainnya. Wadah persemaian menggunakan kotak kayu, plastik, dan tray. Wadah diletakkan di bawah naungan agar terhindar dari sinar matahari langsung dan hujan lebat.

Penanaman

Setelah disemai selama 3 minggu, bibit bisa dipindahkan ke lahan. Buat lubang untuk memudahkan menanam selada. Masukkan bibit yang sudah disemai ke dalam lubang, lalu tutup dengan tanah agak ditekan agar tumbuhan bisa tumbuh tegak. Jika udara panas, benih yang baru ditanam sebaiknya ditutup dengan pelepah pisang atau daun kelapa.

Pemeliharaan

Jika tanah kering, segera siram tanaman. Penanaman yang tidak menggunakan mulsa harus rajin membersihkan daun setelah hujan lebat. Tanah yang menempel di daun akan menghambat proses fotosinetsis. Lakukan penyulaman pada bibit yang mati, siangi gulma yang tumbuh, gemburi tanah saat terlihat akar menyembul keluar tanah, dan berikan pupuk tanaman dengan air limbah ternak.

Pengendalian hama

Gunakan biopestisida nabati untuk mengendalikan hama atau menggunakan perangkap yang menjebak hama. Usir hewan yang berpotensi mengganggu tanaman seperti siput, ulat jengkal, dan kutu aphid hijau.