Bertanam Timun Jepun Sistem Konvensional dengan Mudah

Pertanianku — Di Indonesia, sentra budidaya timun jepun berpusat di dataran tinggi Jawa Barat seperti wilayah Lembang, Bandung. Di sana budidaya timun Jepun dilakukan secara hidroponik. Namun jika alat dan bahan terbatas untuk melakukan hidroponik, Anda bisa bertanam timun jepun dengan sistem konvensional.

bertanam timun jepun
Foto: Pixabay

Siapkan benih tanaman

Tahap awal dalam budidaya yang paling penting ialah menyiapkan benih. Gunakan benih unggul agar hasil panen optimal dan melimpah. Belilah benih dari penjual yang terpercaya. Tanyakan secara detail mengenai informasi produk, terutama mengenai tanggal kadaluwarsa, produktivitas serta daya persentase perkecambahan. Simpan benih di tempat yang sejuk, dan tidak terpapar cahaya matahari langsung.

Sebelum disemai, sebaiknya rendam benih menggunakan air hangat kuku selama 15 menit, hal ini untuk merangsang perkecambahan serta melunakkan kulit benih yang keras.

Membuat persemaian

Penyemaian dimaksudkan agar tanaman dapat beradaptasi dengan baik saat dipindahkan ke lapangan. Selain itu, pertumbuhan tanaman akan menjadi serentak dan juga panen dapat dilakukan serempak.

Siapkan media tanam tanah dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Campur media tanam hingga merata, kemudian masukkan media tanam ke plastik polibag transparan. Setelah itu, isikan media tanam ke dalam plastik polibag hingga terisi penuh dan padat.

Buat lubang tanam dengan kedalaman 0,5—1 cm pada setiap lubang tanam, kemudian masukkan benih ke setiap lubang tanam. Tutup kembali lubang tanam hingga benih tidak tampak di permukaan tanah. Selanjutnya, tutup permukaan persemaian menggunakan daun atau penutup. Setelah 3—4 hari buka penutup, dan benih akan mulai berkecambah.

Menyiapkan lahan tanam

Persiapkan lahan atau lokasi tanam. Gemburkan lahan tanam dengan cara mencangkul tanah dengan kedalaman 25—30 cm. Kemudian buatlah bedengan dengan ukuran lebar 1 meter dan panjang disesuaikan dengan luas lahan. Taburkan pupuk kandang sebanyak 10—20 kg tergantung ukuran bedengan. Setelah itu, tutup bedengan menggunakan plastik mulsa hingga seluruh permukaan tertutup rata.

Lubangi plastik mulsa dengan jarak tanam 25—30 cm per tanaman. Buat lubang tanam dengan kedalaman 20—25 cm. Kemudian masukkan 0,5—1 kg pupuk kandang dalam lubang tanam yang telah dibuat. Biarkan hingga masa tanam tiba.

Penanaman timun jepun

Setelah bibit berumur 10—14 hari setelah tanam atau telah memiliki 2 helai daun sejati, dapat langsung dipindahkan ke lahan. Pilih bibit timun jepang yang sehat, memiliki pertumbuhan yang optimal, serta tidak terpapar serangan hama dan penyakit. Lakukan penanaman pada pagi hari atau sore hari, agar tanaman dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan.