Pertanianku – Bagi sebagian kalangan bertani bisa menjadi hal yang membosankan. Padahal tanpa Anda sadari, menyayangi tumbuhan dan alam adalah cara terbaik dalam menjaga kesehatan mental.
Seperti disampaikan Konsultan Pertanian di Bidang Teknologi Hidroponik Drs. Agus Sunaryanto “Seringkali orang lupa bahwa tanaman yang ada di sekeliling kita adalah makhluk hidup yang perlu dipahami dan kasihi. Sehingga bila kita merawatnya, maka akan menyehatkan jiwa dan raga.
“Apa artinya kalau kita mengerti bagaimana mereka (tanaman) tumbuh? Ketika kita memahami mereka, maka kita akan kembali kepada manusia yang bukan siapa-siapa, tidak ego lagi karena kita akan kembali lagi ke tanah. Ini akan membuat pikiran lebih segar, jiwa sehat dan aktivitas jadi lebih menyenangkan,” ucap Agus
Dalam proses menanam tumbuhan, kuncinya adalah memahami. “Kita harus paham apa nutrisi terbaik yang membuat sayuran tumbuh dengan baik. Misalnya setiap tanah memiliki keasaman yang berbeda-beda, ada yang asam, netral dan basa. Jadi bila dikehendaki produksi yang optimal, maka harus diusahakan supaya tanah memiliki pH yang sesuai,” jelas Agus.
Reaksi tanah juga akan memengaruhi tumbuhan yang akan dipelihara misalnya pH tanah 6,0-6-8 tanaman yang sesuai adalah bayam, bawang merah, kapri, kara, kubis, bunga, selada, seledri, wortel, beet, asparagus, dan semangka. Sedangkan pH 5,5-6,5 baiknya ditanami oleh buncis, kubis, kubis tunas, timun, lombok, radis, labu, jagung, ubi jalar, dan tomat. Sementara tanah asam atau pH 4,8-6,8 baik untuk menanam kentang.
“Tanpa tanah yang baik, kita akan malnutrisi. Karena unsur makanan seperti nitrogen, phosphor, kalium, kalsium, magnesium, belerang, besi, tembaga, zinc, mangan, boron, dan molybden tergantung dari tanah. Jadi, jika tidak diberi nutrisi atau pupuk yang baik, tanaman dapat gagal tumbuh,” ucap Agus.
Energi yang diberikan oleh manusia kepada tumbuhan dapat memberikan sinergis kehidupan dan dapat memecah problem sakit kejiwaan dari pola pikir yang berantakan. “Terapi interaksi tanaman ini juga membuat kita belajar bagaimana berinteraksi dengan diri sendiri dan menghargai ciptaan Tuhan. Banyak penelitian yang mengatakan bahwa selain musik, sentuhan dan kasih sayang kita terhadap tumbuhan bisa membuat jiwa lebih tenang. Itu artinya ada energi yang diberikan makhluk hidup lain sehingga pikiran kita lebih jernih.