Besarnya Peluang Usaha Ayam Kampung Joper

Pertanianku — Sebagian besar masyarakat lebih menyukai ayam kampung dibandingkan ayam ras untuk dikonsumsi. Itu karena tekstur daging ayam kampung lebih kenyal dan berisi, serta tidak terlalu berlemak. Sayangnya, pertumbuhan ayam kampung lebih lambat ketimbang ayam ras sehingga kehadiran ayam kampung joper diharapkan bisa jadi solusinya.

ayam kampung joper
Foto: Google Image

Memang, pertambahan penduduk, meningkatnya taraf hidup masyarakat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi bahan pangan sumber protein turut mendongkrak permintaan terhadap daging ayam kampung. Pandangan masyarakat secara umum terhadap daging ayam kampung memang lebih eksklusif dibandingkan dengan daging ayam ras.

Pola hidup masyarakat di berbagai daerah, terutama di perkotaan yang semakin sibuk, banyak menghabiskan waktu di luar rumah, serta makin banyaknya wanita karier juga berpengaruh positif terhadap tingginya konsumsi daging ayam kampung. Menurut buku  Ayam Kampung Joper Panen 60 Hari, berikut ini penyebab besarnya peluang usaha ayam joper.

Rumah makan termasuk salah satu penyerap terbesar ayam kampung

Tingginya minat masyarakat tersebut bisa dilihat dari bermunculannya rumah makan yang menyediakan aneka menu ayam kampung. Rumah makan memang menjadi salah satu penyerap terbesar daging ayam kampung untuk pasar harian. Pasar lainnya, yaitu pasar rumah tangga, hotel, dan katering.

Butuh 550 juta ekor ayam kampung per tahun

Total produksi daging nasional sebanyak 3,06 juta ton pada 2016. Total produksi ini berasal dari produksi daging ayam ras sebanyak 1,7 ton, daging sapi 5,23 ribu ton, daging unggas lokal 31 ribu ton, daging babi 19 ribu ton, daging kambing dan domba 106 ribu ton, daging kerbau 31 ribu ton, dan daging lainnya 47 ribu ton.

Data Balitbangtan menyebutkan, secara keseluruhan konsumsi daging segar untuk ayam lokal yakni 0,521 kg per kapita per tahun. Adapun unggas lainnya 0,052 kg per kapita per tahun, daging sapi 0,261 per kapita per tahun, daging babi 0,156 kg per kapita per tahun, dan ayam ras yang merajai konsumsi, yakni 3,963 kg per kapita per tahun.

Target konsumsi daging unggas per kapita adalah 15 kg per tahun pada 2017. Apabila 10% dikontribusi dari unggas lokal, maka membutuhkan pasokan sekitar 550 juta ekor per tahun. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa peluang serapan ayam kampung joper sangat besar.