Pertanianku — Pada umumnya, itik atau bebek dipelihara secara tradisional. Peternak menggiring itik secara berpindah dari satu sawah ke sawah lainnya. Namun, kini telah hadir sistem terbarukan, yaitu beternak itik tanpa air. Dengan kata lain, Anda tidak lagi mengumbar itik ke sawah-sawah, tetapi hanya dikandangkan.

Hal itu disebabkan oleh banyaknya permintaan akan telur itik yang semakin meningkat. Seperti yang dikatakan buku Panduan Praktis Beternak Itik Tanpa Air, sistem ini lebih menguntungkan dari segala hal. Mulai dari produktivitas telur tinggi, minim kematian, serta biaya pemeliharaan lebih efisien.
Di dalam kandang, itik tidak diberi air untuk berenang sehingga hanya berfokus untuk produksi telur. Pakan dan minum disediakan dalam kandang. Selain itu, itik yang dipelihara ini tidak perlu diberi pejantan. Dengan pemberian pakan yang terjamin gizinya, dan pemeliharaan yang benar, itik akan bisa tetap bertelur pada waktunya, yaitu umur 5,5—6 bulan.
Telur yang dihasilkan pun merupakan telur yang steril atau tidak mengandung benih sehingga hanya cocok untuk dikonsumsi. Adanya itik jantan hanya memperbesar biaya pakan yang membuat usaha ini kurang efisien.
Produksi telur itik yang dipelihara secara tadisional sekitar 130 butir/ekor/tahun. Namun dengan sistem intensif, produksi telurnya bisa meningkat hingga 200—250 butir/ekor/tahun. Selain itu, produksi telur lebih stabil dan kualitasnya lebih baik.
Pertimbangan ekonomis lainnya, yaitu tenaga yang digunakan untuk memelihara itik secara intensif lebih hemat. Seorang peternak dengan sistem tradisional hanya mampu merawat paling banyak 100 ekor itik, sedangkan cara intensif mampu merawat 600—1.000 ekor itik sekaligus. Dengan begitu, biaya tenaga kerja pun lebih sedikit.
Lain halnya apabila tujuan usaha Anda untuk menghasilkan telur tetas sebagai bahan baku pembibitan, maka barulah itik pejantan diperlukan. Untuk menghasilkan telur tetas yang baik, seekor pejantan sebaiknya membuahi enam ekor itik beina. Jika lebih, dikhawatirkan telur fertil menjadi sedikit. Selain itu, sistem pemeliharaannya pun tidak bisa sepenuhnya dikandangkan, tapi tetap dilepas ke air agar bisa kawin secara alami.