Pertanianku — Metode beternak kroto secara modern sama sekali tidak menggunakan campur tangan dari alam. Semut rangrang yang ditempatkan dalam sarang 100 persen bergantung pada peternak dalam hal memperoleh tempat tinggal, pakan, serta asupan nutrisi. Bahkan, ada semut yang digunakan untuk menghasilkan kroto adalah semut yang berkembang biak di sarang dan belum pernah melihat pohon.
Metode ternak ini sama sekali tidak menggunakan pohon sebagai media pertumbuhan semut, Ada beberapa cara beternak kroto berdasarkan media yang digunakan. Ada yang menggunakan bambu, stoples, dan pipa paralon (PVC). Induk yang digunakan bisa berasal dari alam atau membelinya langsung di pembudidaya kroto lainnya.
Jika induk berasal dari alam, Anda bisa mencarinya di pepohonan, seperti pohon rambutan, mangga, jambu, jati, sukun, dan mengkudu. Ratu semut berada dalam sarang pusat yang cukup besar dan biasanya terdiri atas 2—6 koloni. Induk semut yang sudah diperoleh dapat dibudidayakan dalam media khusus untuk menghasilkan kroto.
Kroto yang diternakkan secara modern tentunya sudah bisa diprediksi. Masa panen akan berlangsung setelah satu bulan masa budidaya. Anda harus menggunakan teknik panen yang tepat agar panen bisa terjadi secara kontinu dan terjamin. Dengan demikian, peternak bisa memasok kebutuhan kroto secara berkesinambungan dan pendapatan yang diperoleh dari penjualan kroto bisa dijadikan sebagai pendapatan tetap.
Anda harus memahami jika perkembangbiakkan kroto membutuhkan proses yang tidak singkat. Pada penelitian yang sudah dilakukan pada ternak kroto secara modern tanpa pohon membahas beberapa hal penting yang memengaruhi hasil kroto. Salah satunya adalah perilaku semut rangrang.
Perilaku semut rangrang inilah yang bisa menentukan media ternak yang dapat digunakan seperti stoples plastik dan pipa paralon. Oecophylla smaragdina adalah semut perajut andal dan bisa merajut sarang yang besar dalam waktu yang singkat. Jika sarangnya rusak, semut-semut tersebut hanya membutuhkan waktu yang sebentar untuk memperbaikinya kembali.
Dari beberapa hasil penelitian yang sudah dilakukan di berbagai macam media pengganti pohon, semut rangrang membutuhkan tempat yang nyaman untuk berkembang biak. Tempat yang disukai oleh semut adalah tempat yang sempit. Semakin sempit suatu tempat, semakin disukai oleh semut untuk berkembang biak dengan cepat.