Pertanianku – Kebutuhan akan daging sapi di Indonesia semakin meningkat. Bahkan, tak jarang pemerintah melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di Indonesia. Peternak lokal dinilai masih belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri. Inilah yang menjadikan bisnis beternak sapi potong cukup menjanjikan. Pasalnya, seperti yang kita ketahui daging sapi memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Banyak peternak sapi perah Kota Batu, memutuskan untuk beralih menjadi peternak sapi potong. Ini karena hasil ternak sapi potong lebih menguntungkan dibanding sapi perah. Harga daging sapi di pasaran mengalami kenaikan Rp10.000 per kg dari harga sebelumnya Rp100.000, menjadi Rp110.000 per kg.
“Lebih menjanjikan sapi potong daripada sapi perah,” tutur Misri, peternak sapi potong, Dusun Banaran, Desa Bumiaji, Kecamatan Bumiaji.
Menurutnya, harga susu sapi perah di pasaran tidak menentu. Hal ini yang menjadi alasan lain peternak sapi perah beralih ke sapi potong.
“Kadang hanya Rp3.000 per liter (harga susu sapi perah, red). Makanya pindah ke sapi potong,” ucap Misri.
Tak hanya itu, lanjutnya, biaya operasional ternak sapi perah lebih mahal dibanding sapi potong. Rata-rata per bulan selisih Rp660.000.
“Karena sapi potong tidak perlu polar untuk pakan tambahan,” lanjut Misri.
Hal senada juga disampaikan Ngadimin, peternak sapi perah yang beralih ke sapi potong lain. Harga lebih menjanjikan ini yang juga menjadi alasannya beralih ternak sapi potong.
“Orang usaha yang dicari pasti yang lebih menguntungkan,” ucapnya.