Pertanianku – Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang memiliki sektor pertanian yang sangat luas dan sebagai ujung tombak perekonomian tanah air. Salah satu komoditas utama pertanian Indonesia adalah padi. Indonesia dan Vietnam merupakan dua negara sebagai penghasil padi di Asia Tenggara. Namun, pada kenyataannya, Vietnam memiliki efisiensi produksi padi yang jauh lebih baik daripada Indonesia.
Pengamat kebijakan pertanian, Bustanul Arifin mengatakan, biaya produksi padi di Indonesia lebih mahal 2,5 kali lipat atau 250% dibandingkan Vietnam. Menurutnya, berdasarkan data dari The International Rice Research Institute (IRRI), biaya produksi padi di Indonesia mencapai Rp4.079 per kg.
“Sedangkan di Vietnam hanya Rp1.619 per kg,” kata Bustanul melansir Okezone (12/7).
Bahkan, biaya produksi padi tanah air jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara lainnya. Beberapa negara dengan biaya produksi padi di bawah Indonesia, yakni Filipina sebesar Rp3.224 per kg, Cina sebesar Rp3.661 per kg, India sebesar Rp2.306 per kg, dan Thailand yang hanya Rp2.291 per kg.
Lalu, apa yang menyebabkan biaya produksi padi Indonesia menjadi sangat mahal?
Bustanul memaparkan, penyebabnya adalah tingginya harga sewa tanah dan upah buruh lepas. Biaya sewa tanah di Indonesia mencapai Rp1.115 untuk setiap 1 kg padi. Angka ini lebih besar dibanding Vietnam yang hanya sekitar Rp120.
Biaya sewa lahan di Indonesia mencapai Rp1.719 untuk produksi 1 kg padi. Bahkan, angka ini jauh melampaui biaya sewa lahan di Vietnam yang hanya mencapai Rp387 per kg. Tak hanya itu, biaya panen dan perawatan di Indonesia juga cukup tinggi. Hal ini berbanding terbalik dengan upah buruh tani di Indonesia yang masih sangat rendah.